SMAN 9 Siap Terapkan Kurikulum Prototipe 2022, Namun Kepsek Masih Butuhkan Hal Ini

Selain itu, menurut Djoko, pihaknya masih memerlukan kejelasan mengenai jam wajib mengajar guru yang perlu dipertimbangkan.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Djoko Supriatno
Kepala SMA Negeri 9 Singkawang, Djoko Supriatno saat menjadi narasumber pada Webinar bertemakan "Berkenalan Dengan Literasi Digital di Era 4.0" dari program Literasi Digital Nasional Makin Cakap Digital. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Sekolah SMAN 9 Singkawang, Djoko Supriatno menyatakan siap menerapkan Kurikulum Prototipe 2022 apabila telah diwajibkan oleh Pemerintah.

Namun, menurut Djoko, pihaknya tentu perlu mendapatkan informasi dan sosialisasi yang lengkap tentang Kurikulum Prototipe 2022 tersebut, sehingga bisa optimal diterapkan di sekolah.

"Tetapi jika kurikulum prototipe 2022 ini diwajibkan untuk semua sekolah, SMA Negeri 9 Singkawang siap melaksanakannya," ujar Djoko, Selasa 28 Desember 2021.

Selain itu, menurut Djoko, pihaknya masih memerlukan kejelasan mengenai jam wajib mengajar guru yang perlu dipertimbangkan.

Karena pada Kurikulum Prototipe 2021 ini, kata Djoko, bisa jadi ada guru yang tidak mengajar, karena mata pelajarannya tidak dipilih siswa, sebagai konsekuensi bahwa siswa diperbolehkan memilih mata pelajaran yang dia minati saja.

Di SMA Negeri 9 Singkawang sendiri, Djoko katakan, masih menggunakan Kurikulum Darurat, yakni Kurikulum 2013 yang disederhanakan.

Kapolsek Singkawang Timur Hadiri Ibadah Natal Umat Stasi Gereja Katholik ST Yohanes Bagak Sahwa

Namun, apabila kondisi Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Barat telah normal dari wabah Covid-19, menurutnya, penerapan Kurikulum 2013 akan kembali diberlakukan.

"Tetapi jika kondisi kembali tidak normal, kembali terjadi pandemi covid-19, akan mengunakan Kurikulum Darurat," katanya.

Seperti diketahui, Kurikulum Prototipe 2022 merupakan salah satu dari tiga kurikulum yang dapat dipilih oleh sekolah di tahun pelajaran 2022/2023, selain Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat.

Kurikulum Prototipe 2022 ini sudah diujicobakan di beberapa sekolah yang dipilih atau ditetapkan pemerintah sebagai sekolah penggerak.

Dibandingkan dengan kurikulum yang diterapkan saat ini, menurut Djoko, Kurikulum Prototipe 2022 memiliki berberapa perbedaan mancolok.

Seperti, program peminatan/penjurusan tidak diberlakukan. Pada Kurikulum 2013, biasanya penjurusan pelajar ke MIPA/IPS dilakukan sejak kelas X. Tetapi pada Kurikulum prototipe 2022 tidak berlaku lagi penjurusan.

Kemudian, Siswa bebas memilih mata pelajaran peminatan di kelas XI dan XII. Dimana pada Kurikulum 2013, mata pelajaran yang diikuti siswa kelas XI dan XII yaitu selain Kelompok Mapel Wajib juga kelompok mapel peminatan. Siswa jurusan MIPA wajib mengambil mapel peminatan MIPA semuanya yaitu Fisika, Kima, Biologi dan Matematika Peminatan. Sedangkan siswa jurusan IPS wajib mengambil mapel pemintana IPS semuanya, yaitu Geografi, Sosiologi, Sejarah dan Ekonomi.

Pada kurikulum proptipe 2022, lanjut Djoko, siswa kelas XI dan XII tetap wajib mengikuti semua kelompok mapel wajib, tetapi siswa bebas memilih mapel kelompok MIPA, IPS, Bahasa.

Misalnya ada siswa yang nantinya setelah tamat SMA ingin melanjutkan kuliahnya di kedokteran, maka dia boleh memilih mapel Biologi, Kimia, Sosiologi dan Bahsa Inggris. Karena mata pelajaran ini dianggap lebih sesuai dengan bidangnya nanti.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved