Resmikan Jalan Provinsi di Sambas, Sutarmidji : Perbaikan Jalan Akan Berlanjut Tiap Tahun

“Saya minta Dinas PU untuk jalan ini sudah dibangun harus dijaga juga jangan tunggu sudah rusak baru perbaiki ,jadi harus terus dipelihara,” ujarnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meresmikan Jalan Provinsi tepatnya di Simpang Bantanan I dan Simpang Bantanan II, Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat di Kabupaten Sambas, Senin 27 Desember 2021.// Anggita Putri 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meresmikan Jalan Provinsi tepatnya di Simpang Bantanan I dan Simpang Bantanan II, Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat di Kabupaten Sambas, Senin 27 Desember 2021.

Jalan provinsi tersebut sepanjang 8,8 kilometer sudah selesai dibangun 100 persen, dimana pengerjaaan jalan tersebut merupakan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) tahun 2021.

Saat meresmikan jalan tersebut, Gubernur Sutarmjdji meminta Dinas Perhubungan menjaga apa yang sudah dibangun, jika ada kerusakan untuk segera diperbaiki dan jangan menunggu kerusakan tersebut semakin parah.

“Saya minta Dinas PU untuk jalan ini sudah dibangun harus dijaga juga jangan tunggu sudah rusak baru perbaiki, jadi harus terus dipelihara,” ujarnya.

Bupati Sambas Dampingi Sutarmidji Resmikan Jalan Nasional di Kecamatan Teluk Keramat

Selain meresmikan Jalan Simpang Bantanan I dan Simpang Bantanan II, Desa Teluk Kembang, Sutarmidji sembari melihat ruas jalan yang masih harus ditangani dengan baik. Dikatakannya perbaikan jalan tersebut akan dilakukan berkelanjutan lagi tahun depan.

“Mudah-mudahan di masa jabatan saya sampai tahun anggaran 2023 nanti bisa selesai,” ucapnya.

Dikatakannya jalan provinsi lebih dari 1000 kilometer, dimana Pemprov Kalbar butuh anggaran sekitar Rp9 triliun untuk membuat statusnya jadi mantap seluruhnya.

“Tapi anggaran kita kan tak mampu, satu tahun itu paling mampu sekitar Rp500-600 miliar,” ujarnya.

Sutarmidji menyayangkan terkadang perbaiki jalan baru sampai depan, dan belum sampai ujung sudah rusak lagi.

Ditambah lagi kondisi kalau jalan tak ada saluran, pasti akan cepat rusak, karena musuh aspal itu air.

“Kita akan semaksimal mungkin tiap tahun akan menganggarkan, bukan hanya disini (Sambas). Mudah -mudahan setiap tahun makin banyak. Jalan ini juga salah satu akses pendukung wisata Temajuk,” jelasnya.

Kemudian setelah infrastruktur seperti jalan yang perlu diperhatikan, Sutarmidji katakan pendidikan anak juga harus diperhatikan jangan sampai tidak menyelesaikan sekolah, minimal sampai tingkat SMA.

“Kalau sekolahnya kurang daya tampung, nanti akan kita tambah. Saya tidak mau ada yang putus sekolah. Tidak ada cerita anak kita putus sekolah minimal tamatan SMA,” tegas Sutarmidji.

Sehingga di Kabupaten Sambas perlu banyak lagi membangun Perguruan Tinggi.

Jadi perlu menyiapkan lahan yang luas, kalau perlu cari dengan luas 100 hektare.

Maka dari itu, Sutarmidji katakan Daerah harus ambil peluang program dari pemerintah pusat.

“Tapi kalau mau bangun jangan di lahan gambut dan saya harap Sambas mampu membangun Perguruan Tinggi yang bisa membanggakan serta harus dibagun di tanah yang luas supaya bisa nantinya berkembang,” jelasnya.

Selain itu dihadapan perangkat desa terkait dana desa yang sempat dipermasalahkan karena kondisi darurat pandemi covid-19.

Kalau sudah landai, Sutarmidji katakan dana tersebut tentu tidak digunakan untuk penanganan covid-19 saja.

“Karena kita juga perlu menjGa dari varian baru dan juga harus melakukan vaksin. Masker juga penting. Saya harap itu bisa menjadi perhatian kita semua. Saya harap yang harus jadi perhatian kita indrastruktur, pendidikan dan kesehatan,” tegasnya.

Desa harus pandai melihat kondisi daerah masing-masing kalau dapat Bumdes sesuai arahan presiden harus terus berkembang.

Sehingga kepala desa harus pandai memanfaatkan bumdes. Kepala desa harus mampu menjadi pebisnis dan melihat peluang yang ada.

“Apalagi pemerintah sedang menggiatkan UMKM yang bisa diambil peluangnya. Seperti di Temajuk itu peluang bisnis bisa nya bisa kuliner, fashion karena kita serumpun lebih mudah memasarkannya,” ujarnya.

“Saya harap kalau ada program Pemerintah pusat rebut dan itulah bagaimana kepiawayan kepala desa,” ucapnya.

Ia juga berharap adminduk betul diperhatikan dan upayakan semua masyarakat punya KTP, termasuk kalau sudah ada program KTP untuk anak-anak.

“Kemudian data penduduk miskin harus valid kalau perlu buat database warga yang perlu dapat bantuan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalbar, Sukri mengatakan telah diresmikan Jalan Bantanan I dan II, selanjutnya 2022 akan dianggarkan lagi untuk dilanjutkan ke ruas Jalan Tanjung Harapan - Tanah Hitam, kemudian ruas Jalan Tanah Hitam - Merbau, setelahnya baru ketemu jalan nasional di kawasan Temajuk.

“Kita harapkan 2023 sudah aspal semua. Penganggarannya akan lanjut terus,” ujarnya.

Ia menjelaskan Panjang ruas Jalan Tanah Hitam - Merbau itu sesuai SK Gubernur 35 kilometer. Sedangkan Tanjung Harapan - Tanah Hitam itu sekitar 14,1 kilometer.

Kalau Bantanan I dan II itu 8,8 kilometer.

Bahagia dikunjungi orang nomor satu di Kalbar, Kepala Desa Teluk Kembang, Badar menyampaikan warga juga bahagia menyambut kedatangan Gubernur Kalbar.

Dengan semangat, Badar mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar yang luar biasa sudah memperjuangkan perbaikan jalan untuk masyarakat Desa Teluk Kembang.

Bermula sejak 1997 jalan dikatakannya memang sudah dibuka, kondisi saat itu Jembatan Bantanan II hanya bangunan pada 2017.

Hinggas saat ini dibangun jalan dan pembebasan lahan 100 persen masyarakat tidak membantah dalam memberikan tanah.

Sekarang terbukti dengan keinginan masyarakat dan pemerintah daerah jalan tersebut bisa di wujudkan.

“Atas nama seluruh masyarakat Teluk Kembang kami banyak mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Kalbar. Sesuai dengan harapan masyarakat hingga bisa diresmikan jalan tersebut,” ujarnya.

Kades tiga periode tersebut menyampaikan sangat mengapresiasi kehadiran Gubernur Kalbar Sutarmidji. Diakuinya selama tiga periode menjabat baru kali ini ada Gubernur datang ke kampung yang ia pimpin.

“Ini ciri khas pemimpin yang luar biasa, saya tidak berpikir Pak Gubernur bisa datang ke kampung kami,” pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved