HUT Sekadau & Hari Gunung Internasional, KPA Sekadau Bersihkan Puncak Biwak di Ketinggian 1.318 Mdpl

Membersihkan sampah yang ada di bukit Biwak. Membersihkan coretan yang ada di tugu Biwak.

Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Jamadin
Dok. KPA Sekadau
Anggota KPA yang sedang membersihkan tugu di Puncak Biwak, dari coretan yang ditinggalkan para pendaki sebelumnya.   

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Peringati HUT Kabupaten Sekadau Ke-18 dan hari gunung internasional, Komunitas Pencinta Alam (KPA) Kabupaten Sekadau bersihkan puncak Biwak, di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar.

Pembersihan sampah dan coretan du tugu puncak Biwak itu diselenggarakan sejak tanggal 10-18 Desember 2021 di Puncak Biwak yang memiliki ketinggian 1.318 mdpl.

Dengan diikuti berbagai perwakilan KPA diantaranya KPA Wana Lestari, Penikmat Alam Kalimantan Barat ( PAKBI ), Serikat Pendaki Atap Borneo, Kemobay, Coffadeh, Medik Kaki Penjelajah ( MKP ), dan seorang Youtuber, Dwi Anggraeni.

Ketua KPA Wana Lestari, Zulfikar mengatakan kegiatan tersebut sebelumnya juga sudah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari UPT KPH Wilayah Sekadau mengingat lokasi kegiatan berada di wilayah kerjanya, tepatnya di Bukit Biwak, Desa Karang Betung, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut Zulfikar, sejatinya semua pencinta alam seharusnya menjaga dan melestarikan sumberdaya alam yang ada.

Cara termudah nya cukup dengan tidak mencoret atau merusak alam itu serta tidak membuang sampah sembarangan terutama di atas bukit maupun gunung. Marena bukit atau gunung bukanlah tempat sampah.

Senada, Ketua PAKBI Catur Wahyudi menyatakan mohon maaf kepada para pendaki sebelumnya karena nama-nama yang tertulis menggunakan cat merah di tugu puncak Biwak telah dibersihkan.  Baginya meninggal jejak seperti itu bukanlah hal yang pantas dilakukan seorang pecinta alam.

Sementara itu, Darmawan Sunardi selaku anggota KPA Wana Lestari menyampaikan tujuan kegiatan itu untuk menciptakan generasi yang selalu menjaga dan melestarikan hutan, air, hewan dan Lingkungan.

Adapun serangkaian kegiatan itu diantaranya, sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga alam sebagai salah satu sumber kehidupan.

Membersihkan sampah yang ada di bukit Biwak. Membersihkan coretan yang ada di tugu Biwak.

Membuat Rute pendakian. Membentuk Gaet/ Petunjuk Jalan. Serta membentuk posko- posko pemberhentian di jalur pendakian.

"Harapannya supaya setiap orang yang melakukan kegiatan muncak, dimana pun berada harus menjaga kelestarian alam, tanpa mencoret dan meninggalkan sampah di atas bukit atau gunung tersebut, utamakan keselamatan bukan kesenangan tetap memperhatikan kearipan lokal," tandas Darmawan

Para pencinta alam ini diketahui terdiri dari berbagai daerah seperti dari Kabupaten sekadau dan luar Kabupaten Sekadau.

Dengan memulai perjalanan pada 9 Desember 2021, selanjutnya melakukan perjalanan menuju puncak Biwak dengan menempuh perjalanan selama 8 jam dari pusat Kecamatan Nanga Mahap menggunakan kendaraan roda dua dan dilanjutkan berjalan kaki.

[Update Berita Seputar Kabupaten Sekadau]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved