Doa Katolik
Renungan Katolik Hari Raya Natal Sabtu 25 Desember 2021 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 dan Bacaan Injil
Bacaan pertama Yesaya 62:11-12, bacaan kedua Titus 3:4-7 dan bacaan injil Lukas 2:15-20. Mazmur Tanggapan 97:1,6,11-12 dan bait pengantar injil PS. 95
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik hari raya Natal Sabtu, 25 Desember 2021.
Renungan Katolik 25 Desember 2021 misa hari raya Natal 2021.
Bacaan pertama Yesaya 62:11-12, bacaan kedua Titus 3:4-7 dan bacaan injil Lukas 2:15-20.
Mazmur Tanggapan 97:1,6,11-12 dan bait pengantar injil PS. 953.
• Uskup Agung Pontianak akan Bangun Patung Bunda Maria Gaya Tionghoa di Paroki Pemangkat Sambas
Bacaan Pertama: Yesaya 62:11-12
Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang.
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi!
Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan Tuhan", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur: 97:1,6,11-12
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
• Renungan Katolik Malam Natal Jumat 24 Desember 2021 Lengkap Bacaan 1 Bacaan 2 dan Bacaan Injil
Bacaan Kedua: Titus 3:4-7
Oleh kasih karunia- Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal.
Saudara terkasih, kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih- Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia- Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: PS. 953
Ref. Alleluya, Alleluya
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Bacaan Injil: Lukas 2:15-20
Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain.
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Kelahiran Yesus di palungan di Betlehem masuknya Sabda Allah ke dalam kehidupan manusia dengan segala carut marutnya, kecuali dalam hal dosa.
Kemanusiaan kita disucikan, martabat kita ditinggikan oleh kehadiran-Nya.
Dengan demikian, Yesus menjadi saudara bagi semua manusia, tak peduli suku, agama, ras dan alirannya.
Maka, dalam Yesus, seluruh umat manusia adalah saudara satu sarna lain.
Menjadi nyatalah kata-kata Santo Paulus, “Sudah nyatalah karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia” (Tit. 2:11).
Pengalaman akan kebersamaan sebagai sesuatu yang tampak seperti semua orang, termasuk Yusuf dan Maria, serta saudara kandung untuk mendaftarkan diri masing-masing di kota asalnya (bdk. Luk. 2:3).
Yesus dilahirkan dalam pengalaman kebersamaan ini.
Inkarnasi menunjukkan solidaritas penuh dengan semua manusia.
Maka, kita harus menjunjung tinggi dan menggalakkan persaudaraan yang ditunjukkan dengan kelahiran Yesus.
Martabat sebagai manusia harus lebih membedakan perbedaan-perbedaan yang ada, baik itu dalam pandangan kita, perlakuan kita terhadap sesama, maupun dalam tindakan-tindakan kita. Selamat Natal!
Ya Yesus, kobarkanlah semangat kami untuk menggalakkan persaudaraan yang Kaurintis dengan kelahiran-Mu di Betlehem. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
(Update informasi seputar katolik klik di sini)