Dampak Pandemi Covid 19, 3.059 Pelajar di Kalbar Putus Sekolah

Fatmawati memaparkan bahwa data jadi itu datanya terdiri dari SMA, SMK dan SLB, dan data itu terdiri dari 692 gabungan SMA/SMK/SLB se Kalbar.

Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Focus Groub Discussion (FGD) yang digelar oleh Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat terkait hasil penelitian Tingginya angka peserta didik putus sekolah selama Pandemi Covid 19 dan Peran lembaga pendidikan keagamaan dalam mengatasi ketentraman kehidupan sosial masyarakat di Kalimantan Barat, Kamis 9 Desember 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi kalimantan Barat mendata,  pada tahun 2021, terdapat 3.059 pelajar tingkat sekolah menengah atas putus sekolah selama Pandemi Covid 19 

Data tersebut terdiri dari 1.892 Pelajar Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Luar Biasa, dan 1.167 Pelajar SMK putus sekolah.

Data ini di ungkapkan oleh Fatmawati Kepala Bidang SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat saat hadir dalam Focus Groub Discussion (FGD) yang digelar oleh Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat terkait hasil penelitian Tingginya angka peserta didik putus sekolah selama Pandemi Covid 19 dan Peran lembaga pendidikan keagamaan dalam mengatasi ketentraman kehidupan sosial masyarakat di Kalimantan Barat, Kamis 9 Desember 2021.

Sabhara Polsek Menyuke Sosialisasikan Protokol Kesehatan Covid-19 pada Warga Saat Siang Hari

Fatmawati memaparkan bahwa data jadi itu datanya terdiri dari SMA, SMK dan SLB, dan data itu terdiri dari 692 gabungan SMA/SMK/SLB se Kalbar.

Ia menuturkan bahwa jumlah tersebut terlihat besar karena seluruh data dari 14 Kabupaten / Kota di Kalbar digabungkan.

Kendati demikian, pihaknya dari Dinas Pendidikan optimis tahun depan saat jumlah konfirmasi Covid 19 terus menurun, dan pembelajaran tatap muka dilangsungkan maka jumlah peserta didik yang putus sekolah dapat ditekan.

''kami optimis di Dinas Pendidikan, bahwa angka itu akan menurun drastis ketika saat ini pembelajaran tatap muka berlangsung, itukan data kami ambil pada sebelum pembelajaran tatap muka terbatas dimulai,"tuturnya.

Kemudian, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan pelajar putus sekolah selama Pandemi Covid 19, diantaranya pertama faktor ekonomi.

"Masa pandemi selama 2 tahun ini kan sangat luar biasa menggunacang perekonomian, namun sebenarnya untuk sekolah negeri tidak terlalu bermasalah, karena banyak program bantuan pemerintah yang diberikan, namun kita tidak berbicara tentang biaya sekolahnya, namun faktor kondisi ekonomi keluarga dirumah,"ujarnya.

Walaupun terdapat ribuan anak yang putus sekolah selama Pandemi di Kalbar, pihaknya dari Dinas Pendidikan sudah menyiapkan program untuk membantu anak - anak yang putus sekolah itu kembali belajar dibangku sekolah dengan program Retrieval.

"saat ini sudah kami laksanakan di sejumlah kabupaten yang ada di Kalbar, jadi anak yang putus sekolah memang disekolahkan kembali,''ujarnya. (*)

[Update Informasi Seputar Polda Kalbar]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved