Cerita Ernawati, Ada Doa Dibalik Motif Tenun Ikat Jaket Bomber yang Dipakai Presiden Jokowi
Tiang Bekurung itu, pondasi rumah. Filosinya, kita punya sebuah harapan, doa kita (Jokowi) akan berdiri kokoh seperti pondasi rumah.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
Stand display produk IKM dan UMKM unggulan Sintang memikat Presiden Jokowi dan para mentri kabiten Indonesia Maju.
Bahkan, Presiden Jokowi sempat bertanya, bagaimana bisa jaket bomber yang dipilihnya bisa pas ketika dikenakan.
“Beliau bilang kok bisa pas ke badannya. Saya jawab, karena hampir setiap Presiden Jokowi ada di televisi saya melihat dan memperkirakan bahwa size (jaket) sepertinya L,” ungkap Ernawati.
Erna menegaskan, jaket bomber yang dirancangnya, bukan pesanan istana. Erna jeli memanfaatkan peluang dengan kedatangan Presiden Jokowi untuk mengenalkan produk unggulan Sintang, berupa tenun ikat dengan ragam diversifikasinya.
“Inisiatif saya, bukan dipesan dari istana. Kita semua tahu beliau (Jokowi) sangat mendukung produk lokal. Dan saya yakin beliau membantu promosi mengangkat produk lokal, terutama kain tenun,” ungkap Erna. “Ibu mentri perhubugan ketua dekranas, melihat tenun sintang, ternyata mereka baru tau di sintang ada tenun ikat yang sangat elegan, jadi mereka sangat tertarik untuk membeli dan mempromosikan.”
Ada Doa Dibalik Motif Tenun Ikat Dayak Jaket Bomber Jokowi
Jaket Bomber yang dipakai Jokowi selama meresmikan Bandara Tebelian Sintang, berbahan baku tenun ikat khas sintang, yang dirajut oleh penenun di Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.
Warna merah, dipilih Ernawati karena dinilai cocok dengan karakter Presiden Jokowi.
“Saya yang desain, tenun dari Desa Umin Jaya. Saya pilih itu, yang cocok untuk beliau dan juga warnannnya yang memang cocok dengan karakter beliau. Saya tahu, beliau suka jaket Bomber. Saat dipakai, saya lihat wajahnya sangat puas menikmati bahwa jaketnya pas di badan dan nyaman dipakai, terlihat elegan,” kata Erna.
Ada dua motif kain tenun jaket bomber yang dikenakan oleh Jokowi. Kombinasi antara motif Tammat Manok dan Tiang Bekurung. Lalu, apa arti dan makna kedua motif tersebut?
“Tammat Manok motifnya seperti ada tali mengikat kaki ayam jantan, diibaratkan sebagai ayam yang kuat, petarung. Tiang Bekurung itu, pondasi rumah. Filosinya, kita punya sebuah harapan, doa kita (Jokowi) akan berdiri kokoh seperti pondasi rumah. Doa dalam motif itu supaya beliau mempunyai ikatan terhadap sintang . Tokoh nasional harus berdiri kokoh menaungi semua masyarakat yang ada,” kata Ernawati. (*)