Cerita Ernawati, Ada Doa Dibalik Motif Tenun Ikat Jaket Bomber yang Dipakai Presiden Jokowi
Tiang Bekurung itu, pondasi rumah. Filosinya, kita punya sebuah harapan, doa kita (Jokowi) akan berdiri kokoh seperti pondasi rumah.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kedatangan Presiden Jokowi ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menjadi kebanggan tersendiri bagi Ernawati. Bagaimana tidak, Jaket Bomber tenun ikat dayak yang dirancang dadakan memikat Presiden Jokowi saat melihat stand pameran produk IKM dan UMKM di Bandara Tebelian Sintang.
Jaket Bomber rancangan Ernawati langsung dikenakan Presiden Jokowi. Dipakai selama meresmikan Bandara Tebelian Sintang.
“Di satu pojok lobi Bandara Tebelian, Sintang pagi ini (Kemarin), saya mendapati gerai yang memajang kain tenun ikat Sintang yang menarik. Saya memilih jaket bomber yang langsung saya kenakan ini. Kainnya bermotif manok, yang ditenun pengerajin Desa Umin Jaya, dan penjahit dari UMKM Kota Sintang,” tulis Jokowi di Akun Instagram.
Siapa sangka, Jaket Bomber elegan yang dikenakan Presien Jokowi saat meresmikan Bandara Tebelian Sintang, itu dirancang dan dibuat dalam semalam, kolaborasi desainer dan penjahit binaan Disperindagkop Kabupaten Sintang.
• Percepat Pemulihan Kabupaten Sintang, Bank Mandiri Siap Sukseskan Program Bansos dan PKH
“Saya merancang jaket bomber kesukaan Presiden Jokowi kerja kebut semalam,” kata Ernawati, desainer jaket bomber motif khas dayak.
Tiga hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi, Ernawati yang juga Sekretaris Disperindagkop Sintang ini dihubungi oleh tim Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk mempromosikan hasil produk IKM dan UMKM di Bandara Tebelian saat diresmikan. Di Bandara, sudah disediakan display stand untuk memajang produk unggulan Sintang, termasuk produk diversifikasi tenun ikat khas sintang.
“Senin pagi, saya dihubungi (tim LTKL). Sorenya saya desain. Kemudian saya minta diselesaikan oleh penjahit. Selasa malam jam malam baru selesai langsung dibawa ke display (di bandara),” kata Ernawati ditemui di Bandara Tebelian Sintang, Rabu kemarin.
“Ketika sampai bandara, presiden tertarik untuk membelinya, dan kemudian dipakai, itu merupakan kebanggan saya sendiri pribadi, dan juga para pengerajin tenun ikat sintang dan UKM.” lanjutnya.
Saat tiba di Bandar Udara Tebelian, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk melihat produksi UMKM setempat yang digelar di sebuah sudut ruang bandara.
Presiden bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, sempat melihat-melihat kain tenun ikat sintang.
Presiden membeli sebuah jaket bomber dengan motif tenun Dayak Sintang yang didominasi warna merah dan langsung dikenakannya.
Semula Presiden tampak lebih tertarik untuk membeli kain tenun, namun para menteri dan gubernur merayu Presiden untuk membeli sebuah jaket.
“Ayo Pak beli Pak, untuk mempromosikan kain tenun Sintang,” ucap Gubernur Kalbar Sutarmidji dikutip rilis Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi pun memilih jaket bomber tersebut. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeli seulas kain tenun yang juga langsung dipakai.
Erna Tegaskan Bukan Pesananan Istana
Stand display produk IKM dan UMKM unggulan Sintang memikat Presiden Jokowi dan para mentri kabiten Indonesia Maju.
Bahkan, Presiden Jokowi sempat bertanya, bagaimana bisa jaket bomber yang dipilihnya bisa pas ketika dikenakan.
“Beliau bilang kok bisa pas ke badannya. Saya jawab, karena hampir setiap Presiden Jokowi ada di televisi saya melihat dan memperkirakan bahwa size (jaket) sepertinya L,” ungkap Ernawati.
Erna menegaskan, jaket bomber yang dirancangnya, bukan pesanan istana. Erna jeli memanfaatkan peluang dengan kedatangan Presiden Jokowi untuk mengenalkan produk unggulan Sintang, berupa tenun ikat dengan ragam diversifikasinya.
“Inisiatif saya, bukan dipesan dari istana. Kita semua tahu beliau (Jokowi) sangat mendukung produk lokal. Dan saya yakin beliau membantu promosi mengangkat produk lokal, terutama kain tenun,” ungkap Erna. “Ibu mentri perhubugan ketua dekranas, melihat tenun sintang, ternyata mereka baru tau di sintang ada tenun ikat yang sangat elegan, jadi mereka sangat tertarik untuk membeli dan mempromosikan.”
Ada Doa Dibalik Motif Tenun Ikat Dayak Jaket Bomber Jokowi
Jaket Bomber yang dipakai Jokowi selama meresmikan Bandara Tebelian Sintang, berbahan baku tenun ikat khas sintang, yang dirajut oleh penenun di Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.
Warna merah, dipilih Ernawati karena dinilai cocok dengan karakter Presiden Jokowi.
“Saya yang desain, tenun dari Desa Umin Jaya. Saya pilih itu, yang cocok untuk beliau dan juga warnannnya yang memang cocok dengan karakter beliau. Saya tahu, beliau suka jaket Bomber. Saat dipakai, saya lihat wajahnya sangat puas menikmati bahwa jaketnya pas di badan dan nyaman dipakai, terlihat elegan,” kata Erna.
Ada dua motif kain tenun jaket bomber yang dikenakan oleh Jokowi. Kombinasi antara motif Tammat Manok dan Tiang Bekurung. Lalu, apa arti dan makna kedua motif tersebut?
“Tammat Manok motifnya seperti ada tali mengikat kaki ayam jantan, diibaratkan sebagai ayam yang kuat, petarung. Tiang Bekurung itu, pondasi rumah. Filosinya, kita punya sebuah harapan, doa kita (Jokowi) akan berdiri kokoh seperti pondasi rumah. Doa dalam motif itu supaya beliau mempunyai ikatan terhadap sintang . Tokoh nasional harus berdiri kokoh menaungi semua masyarakat yang ada,” kata Ernawati. (*)