BPBD Sambas Imbau Warga Waspada Banjir Puting Beliung dan Tanah Longsor
Terjadinya pasang air laut ini biasanya pada Desember hingga Januari, biasanya terjadi cukup tinggi karena pasang air laut sehingga menyebabkan rob
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Yudi menghimbau masyarakat Kabupaten Sambas untuk mewaspadai bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor, Selasa 7 Desember 2021.
“Sebagaimana informasi yang dirilis BMKG Kalbar saat ini terjadi air pasang yang cukup tinggi untuk wilayah wilayah yang berada di pinggirian sungai maupun pinggiran pantai,” kata Yudi saat diwawancarai Tribun Pontianak.
Yudi mengatakan pasang air laut yang tinggi menyebabkan banjir rob di bibir pantai terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sambas. “Artinya terjadi pasang rob sudah kita lihat beberapa hari belakangan sampai dengan hari ini masih terjadi,” ujarnya.
Menurut Yudi banjir rob terjadi pada periode Desember hingga Januari.
“Terjadinya pasang air laut ini biasanya pada Desember hingga Januari, biasanya terjadi cukup tinggi karena pasang air laut sehingga menyebabkan rob,” ucapnya.
Baca juga: Edaran Bupati Sambas Antisipasi Pencegahan Banjir, BPBD Sambas Tunggu Laporan Wilayah Terdampak
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan upaya upaya penyelamatan diri. “Karena biasanya khusus untuk daerah pantai kemungkinan dapat disertai dengan gelombang tinggi,” jelasnya.
Yudi berujar utamakan kewaspadaan dan keselamatan diri juga keluarga. Selain itu, masyarakat perlu melakukan penyelamatan dokumen dokumen penting.
“Karena biasanya air pasang rawan untuk terjadinya peningkatan debit air. Bisa sampai masuk ke rumah, jadi upayakan dokumen dokumen penting itu diselamatkan di tempat aman,” katanya.
Sambung Yudi, masyarakat perlu memperhatikan arus listrik sebelum banjir terjadi. “Karena air kalau tinggi bisa sampai ke saklar-saklar listrik, kalau saklar terendam dikhawatirkan bisa terjadi kesetrum,” katanya.
Kemudian imbuh Yudi, masyarakat harus rajin membaca informasi yang disampaikan oleh BMKG, melalui portal BMKG masyarakat harus melihat potensi cuaca.
“Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca BMKG melalui handphone yang dimiliki sebagai peringatan dini bagi warga untuk mengantisiapasi agar bencana Hidrometeorologi atau batingsor ini tidak menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa,” harapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)