Airlangga Hartarto Pastikan Pemulihan Ekonomi Indonesia Berada pada Jalur yang Benar

Pandemi yang berlangsung sejak awal tahun 2020 berdampak terhadap perekonomian baik rumah tangga, UMKM, korporasi, serta pelaku ekonomi lainnya.

Dok/Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian
Airlangga Hartarto 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pandemi Covid-19 telah sangat mempengaruhi perekonomian berbagai negara di dunia, termasuk perekonomian Indonesia.

Pandemi yang berlangsung sejak awal tahun 2020 berdampak terhadap perekonomian baik rumah tangga, UMKM, korporasi, serta pelaku ekonomi lainnya.

“Kita bersyukur bahwa pandemi telah terkendali saat ini. Berbagai kebijakan pemulihan ekonomi sudah berada di jalur yang benar sehingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh positif. Semoga pada kuartal IV tahun ini dapat tercapai sekitar 3,7% hingga 4,0%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam the 2021 Annual Summit of the Partnership for Australia-Indonesia Research, Selasa 7 Desember 2021.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa sektor bisnis diharapkan juga akan ikut pulih.

Beberapa sektor penting seperti manufaktur, pertambangan dan perkebunan telah pulih lebih awal.

Sedangkan sektor pertanian dan real estate juga menunjukkan ketangguhannya di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Hasil Survei: Ada Peran Airlangga Hartarto Dibalik Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemerintah

“Jika momentum ini bisa kita pertahankan, kita harapkan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sebesar 5,2% di tahun 2022,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19 telah menciptakan tantangan besar dalam mengatasi meningkatnya pengangguran.

Pada Agustus 2020, pandemi mengakibatkan sekitar 29,12 juta orang atau 14,28% penduduk usia kerja dikategorikan menganggur, tidak bekerja sementara, tidak masuk angkatan kerja, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satu strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan Program Kartu Prakerja.

Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan vokasi secara online.

Tujuan lain dari program ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat yang terkena dampak melalui bantuan sosial.

Baca juga: Perbaikan Pengelolaan Keuangan, Airlangga Dorong Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)

Penerima Program Kartu Prakerja umumnya adalah pekerja muda berusia 18 sampai dengan 35 tahun dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah. Kartu Prakerja juga mencakup seluruh kelompok masyarakat, termasuk perempuan yang memiliki lebih dari satu tanggungan di daerah tertinggal.

Hingga akhir November 2021, sedikitnya telah tercatat 78 juta pendaftar online Program Kartu Prakerja.

Sementara, sejak tahun 2020 jumlah penerima manfaat sebanyak 11,4 juta orang dengan total insentif yang disalurkan sebesar Rp25,1 triliun.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved