Benarkah Sering Terjadi Tsunami di Awal dan Akhir Tahun ? Ini Penjelasan BMKG

BMKG mengingatkan potensi bencana yang dapat terjadi di Indonesia saat libur Natal dan tahun baru............................

Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KONTAN.CO.ID
Ilustrasi gempa Tsunami. 

Daryono mengatakan, apa yang dikatakan Kepala BMKG bukan prediksi tetapi potensi sebagai kesiapsiagaan saat Natal dan tahun baru.

Siaga tak hanya terkait tsunami dan gempa, tapi juga potensi cuaca, gelombang laut, iklim, dan sebagainya.

"Konteksnya itu memberikan pesan kesiagaan karena banyak banjir, tanah longsor, gelombang laut bisa tinggi karena banyak badai tropis. Nah, salah satunya memberi contoh Cilegon yang sudah kita kaji petanya. Seperti halnya daerah lain yang sudah dipetakan," kata Daryono.

Daryono menyebutkan, tak hanya Cilegon yang harus waspada akan adanya potensi bencana, tetapi daerah-daerah lain di Indonesia.

Cilegon termasuk yang diperhatikan karena di Selat Sunda menurut catatan sejarah pernah terjadi tsunami.

"Pernah terjadi tsunami pada 2018. Lebih dari 9 kali (tsunami) pada masa lalu. Karena di situ ada sumber gempa Megatrust sejak ratusan tahun, belum memicu gempa besar di Selat Sunda, jadi ini yang kita ingatkan," kata Daryono.

Daryono mengatakan, dalam ketidakpastian kapan terjadinya tsunami maka pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat bisa melakukan upaya-upaya mitigasi konkret.

Upaya itu antara lain memasang rambu, perencanaan tata ruang, melatih evakuasi, penentuan titik kumpul, penentuan titik evakuasi, membuat jalur, peringatan dini, dan sebagainya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Benar Akhir dan Awal Tahun Sering Terjadi Tsunami?"

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved