Jadwal Fenomena Astronomi Desember 2021 ! Ada Sejumlah Puncak Hujan Meteor Hingga Komet Melintas

Fenomena astronomi pada Desember 2021 didominasi oleh hujan meteor..........................................................

Editor: Jimmi Abraham
Pixabay/Geralt
Ilustrasi komet. 

Dia menjelaskan, Puppid-Velid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor) konstelasi Vela yang berbatasan juga dengan konstelasi Puppis.

Hujan meteor itu bersumber dari sisa debu Komet 96P/Machhoiz yang mengorbit matahari dengan periode 1,93 tahun.

Untuk menyaksikan hujan meteor ini, bisa dilakukan mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah tenggara hingga barat daya.

Menurutnya intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 6 meteor/jam (Sabang) hingga 8 meteor/jam (P. Rote).

Hal itu dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 39-56 derajat arah selatan, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 10 meteor/jam.

Untuk menyaksikan meteor ini juga harus dipastikan dalam kondisi cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya.

Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021 Bisa Disaksikan di Antartika

9-10 Desember: Puncak Hujan Meteor Monocerotid

Ada lagi hujan meteor lainnya bulan ini, yakni hujan meteor Monocerotid.

Monocerotid adalah hujan meteor minor yagn titik radiannya berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit matahari dengan periode 3,34 tahun dan juga menjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara.

Dia menjelaskan, hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 19.40 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur hingga barat.

Lalu intensitasnya untuk Indonesia mencapai 1,9-2 meteor/jam (dari Sabang sampai P. Rote).

Hal itu karena titik radian berkulminasi pada ketinggian 71-88 derajat pada arah utara, sementara itu intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 2 meteor/jam.

Jika ingin melihat hujan meteor ini pastikan medan pandang dalam cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya.

Gerhana Matahari Terjadi 4 Desember 2021, BMKG Pastikan Tak Bisa Diamati dari Indonesia

10-11 Desember: Puncak Hujan Meteor Chi-Orionid

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved