Alasan Covid Omicron Dikhawatirkan Para Ilmuwan Dunia

Para ilmuwan di dunia juga menyampaikan kekhawatiran terkait kemunculan varian baru virus corona ini.

Editor: Jimmi Abraham
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi Covid-19. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan varian yang dideteksi pertama kali di Afrika Selatan, yakni Varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern (VoC).

Varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron menjadi kekhawatiran bagi para peneliti dan juga masyarakat dunia.

Kasusnya telah banyak dikonfirmasi di sejumlah negara di dunia, sehingga langkah-langkah pengetatan segera diambil untuk mencegah penyebaran varian tersebut.

Para ilmuwan di dunia juga menyampaikan kekhawatiran terkait kemunculan varian baru virus corona ini.

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

Daftar Negara yang Dilarang Masuk ke Indonesia untuk Mengantisipasi Penyebaran Covid Omicron

Mengapa para peneliti merasa khawatir dengan keberadaan varian baru Omicron ini?

1. Lonjakan kasus Covid-19

Mengutip dari MedicalNewsToday, sejumlah ilmuwan dari Center of Epidemic Response and Innovation (CERI) Afrika Selatan merasa khawatir dengan keberadaan varian baru ini.

 

Diduga, varian ini menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Gauteng Afrika Selatan.

Pada 16 November 2021, Afrika Selatan mencatat 136 kasus harian, tetapi pada 25 November 2021 jumlah kasus meningkat menjadi lebih dari 1.200.

Sebanyak 80 persen dari jumlah tersebut berada di Provinsi Gauteng.

Para peneliti menduga, kasus tersebut karena adanya varian baru ini. Dikarenakan, lonjakan kasus bertepatan dengan deteksi pertama Omicron oleh para ilmuwan.

Gejala Tidak Biasa Covid Omicron Diungkap Dr Angelique Coetzee ! Apa itu ?

2. Varian mengandung mutasi yang tidak biasa

Direktur CERI Prof Tulio de Oliveria PhD mengatakan, genom dari varian baru Omicron mengandung konstelasi mutasi yang sangat tidak biasa.

Mutasi-mutasi inilah yang dikhawatirkan akan membantu virus untuk menghindari sistem kekebalan atau meningkatkan penularannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved