Psikologi
Waspada Autisme, Ini 4 Alasan Anak Memukul Kepala Sendiri dan Cara Mengatasinya
Untuk sebagian besar kasus, ternyata balita memukul kepalanya sendiri adalah cara yang mereka gunakan untuk mengekspresikan diri.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Balita atau anak usia dini kerap kali memukul kepalanya sendiri.
Terlebih pada saat menangis hingga mengalami tantrum.
Tak hanya memukul kepala sendiri, anak juga membenturkan kepalanya ke dinding atau lantai rumah.
Untuk sebagian besar kasus, ternyata balita memukul kepalanya sendiri adalah cara yang mereka gunakan untuk mengekspresikan diri.
Seperti yang dikutip dari Bright Side, inilah empat penyebab anak yang memukul kepalanya sendiri dan cara mengatasinya!
1. Mencari Perhatian
Anak balita menggunakan cara head banging atau memukul kepalanya sendiri adalah alat untuk mencari perhatian.
Akibat perhatian yang diberikan orang tua setelah terjadi pemukulan, perilaku tersebut akan berulang-ulang di kemudian hari.
Solusinya, cobalah untuk tidak mempermasalahkannya agar anak memahami bahwa memukul kepala bukan cara baik untuk mencari perhatian.
Sebagai gantinya, ciptakan lingkungan yang aman untuk melindungi mereka dari cedera.
Contohnya, memindahkan kasur dari dinding dan membereskan mainan saat menjelang tidur agar tidak digunakan untuk melawan dirinya sendiri.
2. Cara Menenangkan Diri
Agar merasa rileks dan tenang, balita melakukan gerakan tertentu yang kebanyakan terjadi sebelum tidur.
Ini adalah metode stimulasi diri dan kenyamanan diri untuk balita.
Solusinya, ajarkan rutinitas menenangkan diri untuk membantu mereka tertidur di waktu yang sama.