Banjir Berkepanjangan, Warga Belitang Kabupaten Sekadau Harus Ikhlaskan Sang Bayi Berpulang

"Ibu Sunarti mengalami kontraksi pada siang hari tetapi sore baru menghubungi pihak medis dan ada tanda-tanda ingin melahirkan. Akibat banjir berkepan

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Camat Belitang
Pasangan Ahmadi dan Sunarti warga desa Belitang Satu, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalbar yang harus merelakan anak ketiganya berpulang setelah beberapa saat dilahirkan di kantor Desa Belitang Dua. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Sulitnya akses transportasi akibat banjir, warga Desa Belitang Satu, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalbar harus ikhlas kehilangan bayi tercinta yang baru dilahirkan, Jumat 19 November 2021.

Nasib pilu harus dialami pasangan Ahmadi dan Sunarti warga desa Belitang Satu, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalbar. Mereka harus merelakan anak ketiganya berpulang setelah beberapa saat dilahirkan di kantor Desa Belitang Dua.

Camat Belitang, Hermasyah menuturkan persalinan itu terpaksa dilakukan di kantor Desa Belitang Dua karena hampir 3 pekan ini pelayanan kesehatan dari Puskesmas Belitang dialihkan ke GPU Belitang akibat terendam banjir.

PMI Sekadau Salurkan Sejumlah Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir

"Ibu Sunarti mengalami kontraksi pada siang hari tetapi sore baru menghubungi pihak medis dan ada tanda-tanda ingin melahirkan. Akibat banjir berkepanjangan merendam Puskesmas Belitang sehingga proses persalinan dilakukan di kantor desa belitang dua," kata Camat Hermasyah.

Meskipun pada proses persalinan berjalan lancar dengan bantuan dokter puskesmas dan bidan puskesmas, tetapi naas bayi yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan seberat 3,2 kg itu tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan dinyatakan meninggal dunia.

Dijelaskan Camat Hermasyah, kediaman pasangan Sunarti dari kantor desa dibatasi sungai belitang, dengan lebar sungai Belitang kurang lebih 80 meter, sementara jarak rumah dengan kantor desa kurang lebih 2 kilometer.

" Pasangan Ahmadi dan Sunarti ini tinggal di dusun C desa Belitang Satu, tetapi karena rumah banjir sehingga mengungsi hampir 3 pekan di rumah tetangga di desa Belitang Satu. Untuk bayi hari ini dimakamkan," tandasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sekadau)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved