Tangani Banjir Melawi, Menteri PUPR RI Akan Bangun Tanggul dan Bendungan

Akan bangun tanggul, untuk tinggi dan panjangnya nanti BWS (Balai Wilayah Sungai-red) yang akan mengukurnya, mudah-mudahan ini salah satu solusi

Penulis: David Nurfianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/David Nurfianto
DISKUSI - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI), Basuki Hadimuljono saat berdiskusi bersama Ketua Komisi V Dewan Pimpinan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Lasarus dan Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa serta Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kabupaten Melawi saat meninjau titik pasca banjir di Jembatan Melawi I Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi mengenai penanganan banjir. Kamis 18 November 2021 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Usai meninjau pembangunan Jembatan Melawi II, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI), Basuki Hadimuljono meninjau titik pasca banjir di Jembatan Melawi I Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Kamis 18 November 2021

Peninjauan tersebut, didampingi oleh Ketua Komisi V Dewan Pimpinan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Lasarus, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, dan Wakil Bupati Melawi, Drs. Kluisen serta Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kabupaten Melawi.

Saat meninjau titik pasca banjir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI), Basuki Hadimuljono menyempatkan berdiskusi bersama Ketua Komisi V Dewan Pimpinan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Lasarus dan Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa terkait penangan banjir di Kabupaten Melawi.

Untuk menangani banjir, Basuki menyebutkan pihaknya akan membangun tanggul di sekitar Sungai Melawi dan Sungai Pinoh.

MELIHAT Langsung Beda Warna Sungai, Mentri Basuki Sebut Hulu Sungai Melawi Lebih Rusak dari Kapuas

"Akan bangun tanggul, untuk tinggi dan panjangnya nanti BWS (Balai Wilayah Sungai-red) yang akan mengukurnya, mudah-mudahan ini salah satu solusi," ungkapnya

Tanggul ini, dikatakan Basuki hanya penanganan jangka pendek, mengingat dampak La Nina yang begitu besar.

"Ini solusi jangka pendek, soal penanganan jangka panjang nanti didiskusikan lagi, mengingat banjir besar efek La Nina, supaya jangan terulang lagi, minimal tidak lebih parah dari ini," jelasnya.

Secara bersamaan, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa menyampaikan banjir yang melanda melawi cukup besar, sehingga perlu adanya penanggulangan lebih lanjut.

"Disini (Jembatan Melawi I-red) kurang satu meter lagi banjir akan merendam badan jembatan, jadi perlu adanya penanggulangan," ungkapnya.

Kemudian, Dadi juga menyampaikan bahwa ketinggian sungai pinoh dan melawi di daerah perhuluan mempunyai tingkatan.

"Sungai ini punya tingkatan, ada jeram-jeram diperhuluan sungai, yang mungkin satu penyebab banjir," jalasnya.

Untuk itu, Dadi mengatakan bahwa perlu adanya penanganan lain, selain pembuatan tanggul di pinggiran sungai melawi dan sungai pinoh.

Ditempat yang sama, Ketua Komisi V Dewan Pimpinan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Lasarus menyampaikan ide mengenai pembangunan bendungan diperhuluan sungai melawi dan sungai pinoh.

"Kalau gitu kita bendung saja daerah sungai yang tinggi. Jadi nanti luapan airnya tidak sampai ke sini, dan bisa juga dimanfaatkan untuk hal lain bendungan itu," timpalnya.

Menanggapi hal tersebut, Basuki Hadimuljono akan mengutus Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas PUPR Provinsi Kalbar untuk meninjau lokasi yang memungkinkan untuk dibangun bendungan.

Setelah berdiskusi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI) Basuki Hadi Muljono melanjutkan peninjauan ke Gedung SDN 03 Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh. Kemudian Menteri PUPR RI beserta rombongan kembali ke Jakarta menggunakan helikopter. (*)

(Simak berita terbaru dari Melawi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved