Airlangga Hartarto Sebut Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Daerah 3T
Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia telah menjadi program prioritas pemerintah sejak tahun 2020.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto memberikan sambuatan dalam Sidang Terbuka Senat Akper Dharma Insan Pontianak, Akbid St Benedicta Pontianak dan STKIP Pamane Talino, Senin 15 November 2021.
Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia telah menjadi program prioritas pemerintah sejak tahun 2020.
“Membangun Indonesia dengan memperkuat sumber daya manusia di seluruh NKRI dan manajemen talenta menjadi visi pemerintah saat ini,” ujarnya
• Revolusi industri 4.0, Airlangga Hartarto Minta Anak Muda Indonesia Kreatif, Adaptif, dan Inovatif
Dia mengungkapkan komitmen tersebut sekaligus mencerminkan perhatian pemerintah yang memprioritaskan pembangunan di daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T). Daerah 3T dalah wajah depan Indonesia yang ditingkatkan dan didorong kemajuannya termasuk di bidang pendidikan dan perawatan kesehatan.
“Sebagai wujud bahwa negara hadir dalam membangun sumber daya manusia di daerah 3T,” jelasnya.
Lanjutnya, di era 4.0 bangsa Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif, berkarakter, kompetitif, inovatif dan mampu beradaptasi dengan perubahan dari manual menuju instan dengan bantuan peralatan canggih, teknologi cyber, otomatisasi.
“Serta mempermudah kehidupan masyarakat khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya.
Serta, imbuhnya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran dan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemahiran digital. Sehingga talenta-talenta digital sangat dibutuhkan dan mampu memanfaatkan kemampuannya untuk berperan sebagai inovator di bidang masing-masing.
“Kabar gembira untuk tenaga kesehatan dan tenaga didik saat ini sektor Edu Tech dan Tele Medicine sedang menjadi pendatang baru yang tampil menjanjikan dan pertumbuhannya sangat tinggi,” katanya.
Terutama dalam era pandemi covid-19 pengguna aktif Edu Tech arti edutech meningkat. Peningkatan pengguna juga pada sektor L tech atau telemedicine dan 5 tahun kedepan diprediksi Asia Pasifik akan ada peningkatan sebesar 109% berdasarkan studi oleh Google, Temasek, Bain & Company.
“Dengan maraknya penggunaan Edu Tech dan L Tech diharapkan peluang ini dapat dimanfaatkan oleh para civitas akademika, juga para wisudawan yang baru lulus pendidikan di bidang kesehatan,” ujarnya.
Dia mengatakan sampai tahun 2030 Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital. Tahun 2030 pemerintah mendukung pengembangan talenta digital melalui gerakan nasional literasi digital dan digital leadership Academy serta Digital talent scholarship.
Ketiga program tersebut, jelas dia akan membantu keterampilan digital dari level awal atau basic sampai dengan Advance talenta digital diharapkan bisa memutahirkan pendidikan maupun sektor kesehatan.
“Kita perlu menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkompetisi di tingkat nasional maupun di tingkat global,” katanya.
Ia yakin generasi muda akan mampu menjadi agen agen perubahan sehingga dapat berpartisipasi secara kreatif dan berinovasi dan melihat tantangansebagai peluang.