Hampir Sebulan Banjir di Wilayah Timur Kalbar, Disdik Kapuas Hulu Liburkan Sekolah

tapi saya akui banjir tahun ini yang terparah karena sudah lima kali rumah kami terendam banjir

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kondisi Banjir di Kecamatan Menukung Kabupaten Melawi berangsur surut, sebelumnya ketinggian air mencapai 2 meter. Minggu 14 November 2021 

Harga telur saat banjir menurutnya naik hingga 10 persen, sementara harga beras dan sembako lainnya stabil. Namun, dia mengaku tidak mengetahui kenaikan tersebut apakah karena banjir.
"Banjir kemarin saya sempat tidak berjualan karena toko kami terendam banjir dengan ketinggian air selutut orang dewasa," jelasnya.

Elok berharap pemerintah bisa menangani masalah banjir. "Sehingga saat ada air besar, air tidak langsung masuk wilayah pasar," katanya.

Banjir Susulan
Tingginya intensitas hujan di wilayah perhuluan, menyebabkan beberapa ruas jalan dan permukiman warga di Kabupaten Melawi kembali terendam banjir. Di beberapa titik lokasi, ketinggian banjir bervariasi dari 70 sentimeter sampai 1,2 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi, Syafarudin mengatakan, hasil pemantauan di Nanga Pinoh, air bergerak naik. "Air di Kota Nanga Pinoh bergerak naik, dari hasil pantauan kami ketinggian air bervariasi ada yang 70 sentimeter dan ada yang 120 sentimeter," ujarnya.

Update Banjir di Kabupaten Sanggau, 468 KK Mengungsi

Banjir juga merendam beberapa ruas jalan di wilayah kota Kabupaten Melawi. Dijelaskan Syafarudin ketinggian air di Jalan Garuda mencapai 70 sentimeter. Sedangkan di Jalan Gang Kenanga sudah 1 meter dan di Jalan Nawawi Desa Paal sudah mencapai 1,2 meter.

"Ini merupakan banjir susulan di mana sempat surut beberapa hari, yang sebelumnya banjir meluas sampai sebelas kecamatan," ungkapnya.

Terkait posko banjir, Syafarudin mengatakan bahwa sudah dialihkan di Kantor BPBD Melawi. Hal ini dikarenakan sudah tidak ada warga yang mengungsi. Namun, mengingat kondisi air yang semakin naik, BPBD akan berkoordinasi untuk menyiapkan posko banjir dan dapur umum di Rumah Sakit Pratama Desa Kenual, Nanga Pinoh.

"Dapur umum dan posko kemarin kita tutup, karena sudah tidak ada pengungsi sehingga kita geser posko sementara di kantor BPBD. Sekarang mengingat potensi air semakin naik, kita akan berkoordinasi dan mendirikan posko di Rumah Sakit Pratama Desa Kenual," paparnya.

Untuk penanganan banjir susulan ini, BPBD Melawi terus melakukan monitoring situasi banjir dan kondisi warga terdampak. Tak hanya itu, BPBD Melawi juga akan menyiapkan sarpras evakuasi seperti perahu, tenda pengungsi dan sarpras lainnya untuk mengantisipasi banjir semakin tinggi.

"Kita akan melakukan upaya evakuasi jika diperlukan, serta melakukan koordinasi penanganan bencana dengan instansi terkait," tegasnya.

Terkait data wilayah dan warga terdampak, Syafarudin menyebutkan masih sama seperti data terakhir, di mana dampat banjir masih di wilayah yang sama. "Masih sama seperti data terakhir, karena ini banjir susulan jadi warga yang terdampak masih itu-itu saja," katanya.

Sementara di Kecamatan Menukung, air berangsur surut. Meski demikian, ketinggian banjir masih mencapai 1,5-2 meter. Banjir disebabkan luapan air Sungai Melawi akibat intensitas hujan tinggi pada dua hari terakhir. Warga Menukung, Desi mengatakan banjir di pusat Pasar Menukung sudah mulai surut, berkisar 20 cm. “Hari ini banjir di pasar sudah mulai surut, mungkin sudah turun sekitar 20 cm,” ujar Desi.

Sebelumnya, kata Desi, luapan Sungai Melawi ini menyebabkan banjir di Kecamatan Menukung. Walaupun mengalami kesurutan, Desi mengatakan bahwa air masih menggenangi rumah-rumah penduduk dengan ketinggian mencapai 1 sampai 1,5 meter.

Ketinggian banjir juga menurun di Sekadau. BPBD Sekadau menyebut ada penurunan ketinggian air sekira 2-3 cm. Hingga kini, rerata ketinggian air bervariasi antara 47 cm-3,08 meter.

Meski terjadi penurunan debit air, namun secara umum kondisi banjir di Sekadau masih bertahan. Jumlah daerah terdampak ada 28 desa di enam kecamatan. Sementara itu, jumlah kepala keluarga (KK) terdampak sebanyak 5.518, dan 19.601 jiwa. Mengungsi 969 KK, 3.535 jiwa, dan meninggal satu orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved