Pastikan Stok Sembako dan Gas LPG Aman, Yosepha Hasnah : Masyarakat Jangan Khawatir

Ada 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa yang terdampak banjir. Adapun yang mengungsi, 10.381 kk atau 33.221 jiwa yang mengungsi

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah memberikan semangat, motivasi, penghiburan dan penguatan kepada para relawan di dapur umum dan pengungsian bersama dengan anggota Satuan Tugas Penanganan Bencana Alam Bantingsor Kabupaten Sintang 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah memberikan semangat, motivasi, penghiburan dan penguatan kepada para relawan di dapur umum dan pengungsian bersama dengan anggota Satuan Tugas Penanganan Bencana Alam Bantingsor Kabupaten Sintang

Ada dua lokasi pengungsian dan tiga dapur umum yang dikunjungi Tim Satgas Penanganan Bantingsor tersebut yakni posko pengungsian di SDN 18 Sintang dan Kelurahan Ladang serta dapur umum di SDN 18 Sintang, Kelurahan Ladang dan Kelurahan Kapuas Kanan Hilir.

“Pengungsi di SDN 18 Sintang, di sana ada sekitar 150 pengungsi, di belakang bangunan sekolah juga ada dapur umum yang mampu memproduksi sekutar 1.000 bungkus nasi sekali masak. Kita juga mengunjungi dapur umum swadaya masyarakat yang mampu memproduksi 3.000 bungkus nasi untuk banyak warga di Masuka dan sekitarnya,” kata Yosepha Hasnah, Minggu 14 November 2021.

Yosepha banyak mendengar keluhan kesehatan para pengungsi, terutama anak-anak. Yosepha memastikan akan mengarahkan tim kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan di posko pengungsi.

Banjir Belum Surut, Uskup Sintang Ajak Umat Katolik Berdoa dan Saling Bantu

"Saya minta pengecekan oleh tim medis dilakukan setiap hari ke posko pengungsi. Anak-anak bayi juga akan kita berikan bantuan susu dan sebagainya. Ada juga keluhan kekurangan air bersih, dan oleh BPBD akan segera di bantu suplay serta air minum juga. Kami juga tadi menyerahkan paket sembako yang terdiri dari mi instan, ikan kaleng, roti untuk anak-anak, dan makanan bayi," kata Yosepha.

Dalam dua hari terakhir terjadi penuruan debit air. Yosepha berharap mudah-mudahan banjirnya terus surut, sehingga jumlah pengungsi juga bisa berkurang dan aktivitas masyarakat kembali normal.

Mengenai stok sembako untuk masyarakat umum atau beras komersial dipastikan Yosepha aman, termasuk gas elpiji.

"Jadi masyarakat jangan khawatir, lah. Saya juga mengingatkan akan bahaya aliran listrik yang tidak safety ya. Cek dulu apakah listriknya ada, kalau listrik di rumah nyala, mohon agar hati-hati saat masuk ke rumah yang terdampak banjir. Sebelum memegang stop kontak lampu juga saya pesan agar hati-hati. Saya menghimbau agar warga Kabupaten Sintang, khususnya anak-anak dan remaja agar tidak mandi di lokasi banjir karena banyak penyakit yang bisa ditimbulkan disana seperti penyakit kulit, gatal-gatal, diare dan ISPA. Jadi mohon agar tidak mandi di jalan yang terendam banjir," imbaunya.

Banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah 23 hari. Meski dua hari terakhir berangsur surut, namun sejumlah ruas jalan di pusat kota sintang masih terendam cukup dalam.

Berdasarkan update data wilayah dan masyarakat terdampak banjir yang dirilis Komando Satgas Tanggap Darurat Kabupaten Sintang, per Sabtu 13 November 2022, pukul 17.00 wib banjir masih melanda 9 dari 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang.

Ada 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa yang terdampak banjir. Adapun yang mengungsi, 10.381 kk atau 33.221 jiwa yang mengungsi yang tersebar di 10 kecamatan.

Satgas Tanggap Darurat Kabupaten Sintang, mendirikan 5 posko pengungsian. Satu posko utama dan sisanya terpadu.

Dapur umum 24 tersebar di 12 kecamatan dan posko pengungsian 32 titik. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved