Maman Abdurrahman Nilai Kemenperin Harus Bekali Masyarakat Dengan Skill Jangan Hanya Bantuan Tunai

bantuan langsung tunai memang tetap diberikan. Tetapi masyarakat itu harus diberikan skill dan diberikan keilmuan terkait

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman, saat kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM di Kalimantan Barat, Minggu 14 November 2021. Tribun Pontianak/ Imam Maksum 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengatakan mulai sekarang harus lebih memikirkan hal substansi bukan hanya sekadar memberi. Dia menganalogikan prinsip dasarnya adalah memberikan kail kepada masyarakat di Kalbar.

“Kail itu berupa program, berupa pelatihan keilmuan tentang bidang bidang yang sudah ditekuni atau yang belum ditekuni masyarakat,” katanya saat di wawancarai wartawan, Minggu 14 November 2021.

Menurut Maman Abdurrahman Pelatihan yang diberikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bukan hanya sekedar memberikan ikan saja.

“Karena selama ini kita terjebak, jikalau kepada masyarakat itu kita harus memberikan bantuan,” katanya.

Wali Kota Pontianak Apresiasi Pagelaran Lomba Lari 10 Kilometer, Jadikan Olahraga Sebagai Lifestyle

Namun demikian, ujar Maman Abdurrahman, bantuan langsung tunai memang tetap diberikan. Tetapi masyarakat itu harus diberikan skill dan diberikan keilmuan terkait hal hal yang bisa membuatnya bekarya.

“Sehingga bisa mengabdi, bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat memperkerjakan komunitas di sekeliling mereka,” jelas Maman Abdurrahman.

Dia menambahkan, jadi spirit tersebut harus dijadikan semangat terlebih dahulu. Bentuk implementasi dari semangat itu adalah Pelatihan Kewirausahaan Baru, Industri Kecil Menengah (IKM) yang memang menjadi salah satu program unggulan Kemenperin RI.

“Ini juga memang menjadi harapan kita untuk bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, akan ada kurang lebih 10 pelatihan mulai dari bengkel las, AC, barista, olahan ikan, olahan konveksi, dan segala macam,” terangnya.

Sasarannya adalah kepada industri kecil menengah. Hal tersebut supaya dapat mendorong masyarakat yang memang UKM untuk dinaikkan ke industri kecil menengah.

“Dari IKM mau kita pertahankan dan kalau bisa kita dorong untuk naik lagi,” katanya.

Dia berujar terdapat tiga level, namun yang pihaknya lakukan untuk masuk membangun IKM.

“Jadi akan ada masyarakat, kita berikan keilmuan, pelatihan, kita supervisi kita monitoring, kita pantau, seperti apa perkembangannya,” lanjutnya.

Harapannya sebagai pondasi tiang pengaman paska pandemi. Dari satu sisi, juga sejalan dengan program Kementerian Perekonomian, Airlangga Hartarto.

“Kemudian ada kami dari pimpinan Komisi VII DPR RI yang harus mendukung penguatan ekonomi, pondasi ekonomi masyarakat ke bawah,” katanya.

Pihaknya akan membagi beberapa kelompok sehingga dari 200 orang peserta pelatihan akan dibentuk menjadi 10 kelompok. Perkelompok tersebut akan ada koordinator yang akan selalu pihaknya monitoring.

“Dalam arti begini, karena program seperti ini jika tidak segera kita kawal, monitoring, rawat, pasti akan menguap, sehingga program ini menjadi penting dan tak kalah penting adalah monitoring dan pendampingan paska program ini,” harapnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved