Dukung Pengembangan Wisata, Pertamina Gelar Pelatihan Pokdarwis di Kampung Tenun Pontianak
Sektor pariwisata juga ikut terdampak karena pembatasan keluar masuk orang dan pembatasan aktivitas yang sempat diterapkan.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pandemi Covid-19 yang melanda banyak negara diantara Indonesia membuat banyak sektor terdampak, karena masyarakat juga ikut terlibat dalam pemutusan rantai penyebaran covid-19.
Banyak aturan yang dikeluarkan Pemerintah mulai dari penerapan prokes covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak, sering cuci tangan, hindari kerumunan, serta mengurangi aktivitas diluar rumah.
Tak hanya itu saja bahkan diberlakukan Work From Home (WFH) bagi instansi perkantoran, dan belajar daring untuk satuan pendidikan.
Selain itu pernah diberlakukan lockdown dan semi lockdown dibeberapa daerah karena peningakatan kasus yang cukup tinggi, sampai akhirnya dilaksanakan vaksinasi untuk masyarakat untuk menekan angka penularanan dan resiko dari penularan virus corona.
• HKN Sebagai Evaluasi dan Intropeksi Tugas Dinas Kesehatan Pontianak
Perjalan orang juga sempat dibatasi dengan memberlakukan berbagai syarat mulai dari antigen, swab pcr dan vaksinasi serta harus mengisi aplikasi peduli lindungi.
Hal tersebut sebagai upaya pemerintah menekan angka penularan covid-19. Kondisi tersebut sempat membuat sektor di pariwisata anjlok bahkan membuat pengusaha harus gulung tikar.
Di antara di Kalimantan Barat, dimana sektor pariwisata juga ikut terdampak karena pembatasan keluar masuk orang dan pembatasan aktivitas yang sempat diterapkan. Namun perlahan kondisi tersebut mulai membaik ditengah upaya pemerintah melakukan percepatan vaksinasi.
Terjadinya peningkatan aktivitas masyarakat seiring dengan situasi pandemi yang semakin kondusif membawa angin segar bagi berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali untuk sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di Kalbar.
Tercatat berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) memperlihatkan bahwa pemesanan perjalanan wisata dari wisatawan domestik kini sudah mencapai sekitar 40 persen dari kondisi normal atau meningkat hingga 2 kali lipat dari kondisi sebelum ada kebijakan pelonggaran.
Guna mendukung meningkatnya kunjungan destinasi wisata di Kalimantan Barat, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak menggelar Training of Trainer Manajemen dengan tema Pengelolaan Sistem Sanitasi di Destinasi Wisata.
Kegiatan tersebut berlangsung di Galeri Produksi Kampung Tenun, Kelurahan Batu Layang, pelatihan diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Katun Khatulistiwa oleh perwakilan Pokdarwis yang telah mengikuti pelatihan dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Pontianak.
Hasan, salah satu narasumber pada acara tersebut menyampaikan tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam pengelolaan sistem sanitasi karena mampu memberikan nilai tambah bagi kenyamanan pengunjung.
• Dit Binmas Polda Kalbar Melaksanakan ICT Lintas Polda di Hotel Golden Tulip Pontianak
Hasan menyampaikan indikator utama terkait kebersihan adalah tidak adanya genangan air, sanitasi juga harus selalu kering serta bersih dari lumut maupun kotoran.
“Selain itu sistem sanitasi yang memenuhi standar pariwisata harus memiliki penunjuk arah, tempat pembuangan, pengharum ruangan, serta ventilasi udara yang memadai”, ujar Hasan, Jumat 12 November 2021.
Integrated Terminal Manager Pontianak, Muharyadi menyampaikan bahwa apa yang dilaksanakan di kampung tenun ini adalah sebagai daya pendorong dan persiapan penyambuatan wisatawan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat khususnya Pokdarwis Pesona Katun Khatulistiwa agar dapat menarik perhatian wisatawan, sehingga dapat menggerakan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan”, tutur Muharyadi. (*)
Update Informasi Seputar Kota Pontianak