Pola Hidup Sehat
8 JENIS Makanan yang Dapat Membantu Penyembuhan Penyakit Anemia, Kenali Penyebab Anemia
Mengonsumsi jenis makanan yang bernutrisi juga dapat membantu Anda terhindar dari kurang darah dan komplikasi yang mungkin muncul akibat anemia.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat.
Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.
Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk wanita.
• PANTANGAN Gula Darah Rendah, Berapa Gula Darah Sewaktu Normal ?
Apabila kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter, anemia sudah tergolong berat dan disebut dengan anemia gravis.
Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.
Tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi tertentu dalam jumlah cukup agar bisa terus memproduksi sel darah merah yang sehat.
Mengonsumsi jenis makanan yang bernutrisi juga dapat membantu Anda terhindar dari kurang darah dan komplikasi yang mungkin muncul akibat anemia.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang berguna untuk penambah darah bagi orang anemia.
1. Makanan tinggi zat besi
Makanan tinggi zat besi penting sebagai penambah darah untuk anemia. Zat besi membantu produksi hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah.
Makanan penambah darah dengan asupan zat gizi paling banyak bisa Anda dapatkan dari sumber hewani, seperti:
- Daging merah
 - Unggas, seperti ayam
 - Jeroan, seperti hati sapi
 - Makanan laut, seperti tiram dan ikan
 
Zat besi yang berasal dari panganan hewani dapat diserap oleh tubuh sebanyak 70 persen.
Selain sumber hewani, Anda juga bisa mendapatkan tambahan zat besi dari sumber nbati, seperti sayuran yang berdaun hijau gelap, seperti bayam dan sawi hijau.
• Jus Penurun Kolesterol Paling Cepat, Ini 5 Resep Minuman Penurun Kolesterol
2. Makanan kaya tembaga (copper)
Makanan yang mengandung mineral tembaga merupakan salah satu asupan penting untuk penambah darah.
Mineral tembaga berfungsi untuk untuk membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah merah.
Ketika kadarnya rendah, tubuh menyerap zat besi dalam jumlah yang sedikit.
Akibatnya produksi hemoglobin dalam sel darah merah berkurang. Anda pun mengalami anemia defisiensi zat besi.
Makanan penambah darah yang tinggi mineral tembaga untuk orang anemia bisa didapatkan dari:
- Gandum utuh
 - Kacang-kacangan
 - Daging unggas seperti ayam dan bebek
 - Makanan laut seperti udang dan kepiting
 - Buah ceri dan cokelat
 
3. Makanan tinggi asam folat
Asam folat atau vitamin B9 adalah nutrisi yang bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh.
Untuk itu, pengidap anemia wajib makan makanan yang mengandung asam folat tinggi, seperti:
- Kacang polong
 - Kacang merah
 - Kacang hijau
 - Jeroan, seperti hati
 - Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli
 
Cobalah untuk tidak terlalu lama masak makanan yang mengandung asam folat.
Kukus, tumis, atau microwave sayuran untuk mencegah kandungan asam folatnya hilang terlalu banyak.
• 4 Salep Antibiotik untuk Luka Diabetes, Begini Cara Merawat Luka Penderita Diabetes !
4. Makanan kaya vitamin B12
Vitamin B12 mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang agar lebih banyak menghasilkan sel darah merah normal.
Apabila kekurangan vitamin B12, bentuk sel darah merah yang dihasilkan bisa abnormal; cenderung oval dan tidak bulat pipih.
Sel darah merah yang tidak berkembang sempurna juga lebih cepat mati.
Nah, orang yang memiliki anemia dapat menjadikan makanan tinggi vitamin B12 sebagai penambah darah, seperti:
- Jeroan, seperti hati sapi
 - Ikan
 - Daging merah
 - Telur
 - Susu dan produk olahannya
 - Sereal
 
Pastikan Anda makan daging sebanyak dua hingga tiga kali seminggu untuk mengatasi anemia.
Vitamin B12 jarang ditemukan pada sayur atau buah-buahan.
Anda yang memiliki pola makan vegetarian lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin B12.
Jika Anda vegetarian, cobalah untuk makan makanan vegetarian yang diperkaya dengan vitamin B12 setidaknya tiga kali sehari.
Anda mungkin bisa juga mengonsumsi vitamin B12 sebanyak 10 mikrogram per hari atau sesuai anjuran dokter.
5. Makanan mengandung vitamin B6
Mirip seperti vitamin B12, vitamin B6 juga bisa membantu pembentukan sel darah merah.
Makanan penambah darah yang tinggi kandungan B6, meliputi:
- Nasi
 - Gandum
 - Sereal, dan kacang-kacangan
 - Daging sapi, kambing, domba, dan ayam
 
6. Makanan tinggi vitamin A
Kekurangan vitamin A umumnya dapat memicu gejala anemia.
Hubungan antara vitamin A dengan anemia belum jelas.
Namun yang pasti, defisiensi vitamin A dapat menghambat tubuh menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Kurang vitamin A dalam tubuh juga berisiko menyebabkan penyerapan zat besi menjadi tidak sempurna. Ini akan memengaruhi produksi sel darah merah.
Beberapa makanan penambah darah untuk anemia yang tinggi vitamin B6, yaitu:
- Susu sapi dan produk olahannya, termasuk susu murni
 - Telur ayam
 - Hati sapi atau ayam
 - Sayuran berwarna cerah seperti tomat, wortel, brokoli, dan ubi jalar.
 
7. Makanan mengandung vitamin C
Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang penting untuk Anda yang punya anemia.
Vitamin C membantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Peningkatan zat besi dalam darah dapat membantu sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darh merah sehat yang mengandung hemoglobin.
Anda bisa mendapatkan makanan penambah darah yang mengandung vitamin C dari:
- Jeruk
 - Paprika
 - Stroberi
 - Tomat
 - Lentil
 
8. Makanan mengandung vitamin E
Meski sangat jarang terjadi, kasus kekurangan vitamin E nyatanya juga dapat meningkatkan risiko anemia hemolitik.
Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah menjadi rapuh dan lebih cepat mati.
Vitamin E punya fungsi penting untuk melindungi membran sel darah merah dari kerusakan oksidatif (akibat radikal bebas).
Untuk mencegah anemia, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti:
- Minyak nabati, seperti minyak gandum, minyak kacang, dan minyak zaitun
 - Kacang-kacangan
 - Biji-bijian
 - Susu
 - Sayuran seperti bayam dan paprika merah
 - Buah alpukat
 
Penyebab Anemia
Penyebab anemia adalah kurangnya produksi sel darah merah.
Ada banyak organ tubuh yang ikut bertanggung jawab untuk membantu membuat sel darah merah. Namun, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan di sumsum tulang.
Sumsum adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90-120 hari.
Secara alami, tubuh kemudian akan mengganti sel-sel darah tua dan sudah rusak.
Proses ini semua diatur oleh hormon erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal.
Hormon ini akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah.
Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin yang tidak mencukupi. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/jenis-makanan-yang-dapat-membantu-penyembuhan-penyakit-anemia.jpg)