Sukses Uji Coba Perdagangan Emisi Karbon, PLN Dukung Indonesia Pimpin Perdagangan Karbon Global
Penghargaan ini merupakan bukti keberhasilan PLN dalam membangun produk layanan hijau serta menunjukkan kepemimpinan dalam Green Energy Program.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Keberhasilan PT PLN (Persero) mengeksekusi perdagangan emisi (emission trading) melalui pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pertama kalinya di Indonesia membuka peluang untuk mendapatkan insentif.
Untuk proyek-proyek pengurangan emisi seperti energi terbarukan.
Terlebih Presiden Joko Widodo baru saja mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 98 tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Melalui Perpres ini, Indonesia memosisikan diri sebagai penggerak pertama (first mover)penanggulangan perubahan iklim berbasis pasar di tingkat global menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
PLN pun menyambut baik regulasi yang akan mendukung operasionalisasi Pasal 6 Perjanjian Paris ini.
• Ribuan Warga Singkawang Antusias Gunakan Aplikasi PLN Mobile, Terbukti Praktis dan
Pasal 6 adalah mekanisme dalam Perjanjian Paris untuk memfasilitasi perdagangan karbon generasi mendatang.
Mekanisme ini mengajak seluruh negara untuk bekerja bersama mencapai target Nationally Determined Contributions(NDC) mereka dan meningkatkannya seiring dengan waktu.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman menyebutkan, PLN mulai melakukan pengembangan proyek carbon credit sesuai dengan World Economic Forum sejak 2002.
Beberapa pembangkit, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong dan Kamojang, mengadopsi Clean Development Mechanism (CDM) yang merupakan salah satu mekanisme Protokol Kyoto.
• YBM PLN Ketapang Serahkan Bantuan Bagi Warga Kurang Mampu
Selain CDM, PLN juga telah mengadopsi mekanisme Verified Carbon Standard (VCS) yang merupakan standar kualitas yang paling banyak digunakan untuk memverifikasi dan menerbitkan sertifikat penurunan emisi sukarela.
"PLN sudah melaksanakan voluntary market melalui standar VCS. Dan ini kita hadirkan melalui PLTA Musi di Bengkulu, serta PLTA Lau Renun dan Sipansihaporas di Sumatera Utara.
Kita juga sudah memulai pengembangan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Cirata dengan kapasitas 145 megawatt (MW)," katanya dalam talkshow 'Operationalizing Article 6 of the Paris Agreement for a more ambitious GHG Emission Reduction Target', di Glasgow, Rabu (5/11), waktu setempat.
• Daftar 5 Bantuan Cair November 2021 - Mulai Kartu Prakerja, Kuota Internet Gratis, PLN hingga PKH
Berbekal tiga PLTA dengan kapasitas hampir 350 MW tersebut, PLN berhasil menurunkan emisi sejumlah 1,2 juta ton setara karbon dioksida (CO2eq).
PLN juga sudah melakukan carbon trading yang melibatkan 26 PLTU.
Adanya pasar karbon internasional dan uji coba pasar karbon nasional telah membuka peluang untuk mendapatkan insentif untuk proyek-proyek pengurangan emisi seperti energi terbarukan.
