Banjir di Sekadau, Warga Keluhkan Banyaknya Sampah Hingga Bau Air dan Sebabkan Gatal-gatal

Biasanya ketinggian air hanya sekitar selutut orang dewasa jika diukur dari atas tanah. Namun kali ini sudah mencapai betis orang dewasa atau sekitar

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Banjir yang melanda pemukiman warga di Kabupaten Sekadau, Kalbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Dampak banjir di Kabupaten Sekadau, Kalbar, sejumlah warga keluhkan susahnya beraktivitas hingga kondisi air yang bau dan penuh sampah, Jumat 29 Oktober 2021.

Banjir hampir sepekan melanda wilayah Kabupaten Sekadau. Meskipun diketahui merupakan banjir kiriman, banjir kali ini dikatakan sejumlah warga yang terdampak sebagai yang terbesar di Kabupaten Sekadau beberapa tahun terakhir.

Satu diantaranya Mareta (25) warga Jl. A Yani, desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar. Mareta mengatakan meskipun tempat tinggalnya merupakan wilayah rawan banjir namun hampir 10 tahun terakhir baru kali ini banjir besar kembali melanda hingga masuk ke dalam rumah.

Biasanya ketinggian air hanya sekitar selutut orang dewasa jika diukur dari atas tanah. Namun kali ini sudah mencapai betis orang dewasa atau sekitar 30 centimeter dari lantai rumah.

Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, Pemkab Sekadau Berikan Berbagai Bantuan untuk Masyarakat

Berbagai kesulitan pun dirasa Mareta beserta keluarga. Terlebih di rumahnya memiliki dua orang bayi dan balita. Kondisi air yang menggenangi rumah tersebut dikatakannya sangat menggangu aktifitas sehari-hari. Bahkan keponakannya yang berusia 2 tahun sempat mengalami demam saat ketinggian air pertama kali memasuki rumah.

"Kesulitan selama banjir pastinya susah ke wc karena sudah terisi air banjir, terus banyak sampah, bau air yang tidak sedap dan bikin kaki gatal," kata Mareta.

Meski begitu, Dirinya dan keluarga masih memilih bertahan dan tidak ingin mengungsi.

"Karena rumah dua lantai jadi kami bertahan di lantai dua. Masak dan lainnya dipindahkan di atas (lantai dua rumah)," ungkapnya.

Untuk kendaraan dikatakannya juga terpaksa diparkiran di rumah tetangga yang masih aman dari genangan air. Bersyukur dikatakan Mareta, saat ini ketinggian air mulai menurun dan harapkan dapat segera surut. Sehingga aktivitas sehari-hari dapat kembali berjalan.

"Tadi pagi masih sebetis orang dewasa sekarang tinggal semata kaki, semoga malam atau besok udah surut," tandasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sekadau)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved