Peringati Hari Santri Nasional, Habib Abdullah Ridho : Perkecil Ruang Gerak Radikalisme
Menurutnya hal ini akan banyak melahirkan saran atau pendapat, serta nasihat-nasihat seperti yang telah diberikan oleh guru-guru kita.
Penulis: David Nurfianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lembaga Pendidikan Nurul Islam mengadakan peringatan Hari Santri Nasional di Jalan Tabrani Achmad, Kota Pontianak pada Jumat 22 Oktober 2021 malam.
Pembina Pondok Pesantren, Habib Abdullah Ridho mengatakan bahwa peringatan hari santri ini, bisa menepis isu-su yang radikal.
"Momentum hari santri ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi mereka yang bukan santri dan juga santri. Bahwasannya hari santri ini melahirkan santri-santri yang berakhlak Mulia, serta budi pekerti yang baik," jelasnya.
Selain itu, Habib Abdullah Ridho mengatakan hal-hal yang menyangkut suri tauladan Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, tentunya harus disampaikan kepada masyarakat.
• Momen Hari Santri Nasional, Daniel Johan Bagikan Hadiah Pemenang Kompetisi Video Ala TikTok
"Baik dihari santri maupun dihari biasa dan kita harapkan bahwa dengan cara seperti ini maka kita bisa memperkecil ruang gerak Islam-islam garis keras," ungkapnya
Menurutnya hal ini akan banyak melahirkan saran atau pendapat, serta nasihat-nasihat seperti yang telah diberikan oleh guru-guru kita.
Kemudian, Habib Abdullah Ridho turut menyampaikan apresiasinya kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Khususnya Daniel Johan yang telah memperjuangkan undang-undang pondok pesantren.
"Dengan adanya undang-undang pondok pesantren yang diperjuangkan oleh teman-teman sahabat dari partai kebangkitan bangsa. Tentunya membuat semangat buat kami kami sebagai pondok pesantren untuk melakukan pendidikan keagamaan," paparnya.
Habib Abdullah Ridho berharap pondok pesantren seterusnya bisa menjadi perhatian bagi pemerintah.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya seperti ini, apresiasi dan penghormatan kami kepada partai kebangkitan bangsa khususnya ketua umum. Tentunya harapan kami bahwa ini bukanlah pertama dan terakhir, tapi kami berharap seterusnya bisa menjadi perhatian bagi pemerintah," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/david-1023-santris.jpg)