Laga Persiwah vs Delta Khatulistiwa di Liga 3 Ricuh, Imbau Pemain dan Official Junjung Fair Play
Selanjutnya terkait hasil seri yang diraih Persiwah, Muhammad Pagi juga mengapresiasi usaha maksimal yang dilakukan Persiwah Mempawah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, mengatakan tensi yang cukup tinggi sehingga menyebabkan
Kericuhan pada laga Persiwah melawan Delta Khatulistiwa, di Stadion Kridasana Kota Singkawang, Minggu 10 Oktober 2021 kemarin mendapat respon dari Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi.
Dijelaskan Muhammad Pagi, terjadinya kericuhan itu disebankan tensi yang cukup tinggi. Pertandingan lanjutan Liga 3 PSSI Zona Kalbar, tersebut memang memainkan tensi yang panas sejak ditiupnya babak pertama pertandingan.
Adu mulut dan adu fisik di lapangan pun tersaji, yang puncaknya di babak kedua sekitar menit ke-68 pertandingan sempat dihentikan karena adanya kericuhan antarpemain dan bahkan official tim.
Aksi kejar-kejaran hingga adu jotos antara sesama pemain dari masing-masing tim tampak terjadi di lapangan hijau. Sejumlah pemain cadangan dari masing-masing tim pun masuk ke dalam lapangan menambah kericuhan.
Kericuhan tersebut diawali saat kiper dari tim Persiwah Mempawah seketika tumbang sembari memegang kakinya diduga diinjak oleh salah seorang pemain dari Delta Khatulistiwa. Jajaran panitia, Kepolisian hingga TNI berusaha meredam kericuhan tersebut.
Kericuhan pun berhasil diredam oleh petugas. Sementara pertandingan kembali dilanjutkan. Hingga hampir akhir pertandingan skor tetap 1-0 untuk keunggulan Delta Khatulistiwa, namun di injury time babak kedua Persiwah berhasil menyamakan kedudukan, dan skor akhir harus imbang 1-1 antara Persiwah melawan Delta Khatulistiwa.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Askab PSSI Mempawah, yang juga merupakan Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, mengatakan pertandingan antarkedua tim memang sangat panas. "Saya menyaksikan sendiri pertandingan antara Persiwah melawan Delta Khatulistiwa, dimana pertandingannya memang panas," ujarnya, Senin 11 Oktober 2021.
• Penjelasan Kadisporapar Kalbar Terkait Liga 3 Tak Dibolehkan Ada Penonton dan Suporter
Selanjutnya terkait hasil seri yang diraih Persiwah, Muhammad Pagi juga mengapresiasi usaha maksimal yang dilakukan Persiwah Mempawah.
"Penampilan anak-anak Persiwah cukup memuaskan dan membanggakan. Semoga semangat tim Persiwah Mempawah tetap terjaga dan mampu meraih hasil yang maksimal," terangnya.
Larangan Penonton
Sebelumnya, Liga 3 Kalbar di Kota Pontianak juga diwarnai protes atas larangan kehadiran penonton. Atas hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, mengatalan sesuai Intruksi Mendagri nomor 48 tahun 2021 bahwa dalam pelaksanaan event olahraga termasuk liga tiga tidak diperbolehkan ada penonton termasuk suporter.
“Kita juga telah mewanti-wanti pada saat rapat persiapan bersama Asprov PSSI Kalbar,” ujar Windy.
Dikatakannya, pada saat suporter atau pendukung memaksa masuk ke dalam stadion maka pertandingan harus segera dihentikan. Hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi tindakan anarkis dan lainnya. Maka dari itu, untuk sementara dihentikan dulu.
“Untuk selanjutnya mereka masih menunggu dan berkoordinasi untuk persiapan. Termasuk tanggalnya juga harus di tentukan sesegera mungkin agar jadwal pertandingan tidak berubah,” jelasnya.
Windy mengatakan dalam kondisi seperti ini di tengah pandemi harus tetap mengetahui dan sadar kondisi yang masih belum normal. “Kita masih berada dalam keadaan pandemi Covid-19. Kita tetap mendukung pelaksanaan event olahraga akan tetapi harus mengikuti aturan untuk protokol kesehatan,” jelasnya.
• Liga 3 Zona Kalbar, Persiwah Mempawah Tundukkan Persimel Melawi 1:0
Hal itu untuk mencegah supaya tidak terjadi penularan yang di khawatirkan terjadi penularan saat permainan berlangsung. “Kita sudah mewanti-wanti sama sekali tidak boleh ada penonton,” katanya.
Ketat Prokes
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalbar, Harisson, menjelaskan pelaksanaan event olahraga pada daerah PPKM level dua dan tiga diperbolehkan untuk dilaksanakan. Dengan berbagai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Adapun yang perlu digarisbawahi adalah ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 48 tahun 2021.
Dalam aturan tersebut disebutkan bagwa seluruh pemain, ofisial, kru media, dan staf pendukung wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan screening terhadap orang luar yang ingin masuk pada tempat pelaksanaan kompetisi. Lalu pelaksanaan kompetisi juga tidak diperbolehkan menerima penonton langsung di stadion.
“Kegiatan menonton bersama oleh suporter juga tidak diperbolehkan. Tetapi jika suporter memaksa untuk masuk ke dalam stadion maka pertandingan pasti akan dihentikan,” ujarnya,
Sebab dikatakan Harisson memang akan membahayakan pada penularan Covid-19. Seluruh pemain, official, kru media, dan staf pendukung yang hadir dalam event olahraga juga wajib sudah memperoleh vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Lalu pada satu hari sebelum pelaksanaan kompetisi harus menunjukkan tes PCR negatif. Kemudian pada saat pertandingan harus atau wajib antigen negatif.
“Kompetisi olahraga saat pandemi memang harus sangat ketat Jika kita ingin mendukung event olahraga untuk atlet berprestasi tidak perlu menonton di stadion, biarkan mereka bertanding, suporter bisa menonton dari rumah masing-masing,” ajaknya.
Selain itu, nobar juga tidak di perbolehkan sesuai dengan aturan yang dituangkan dalam intruksi Menteri Dalam Negeri nomor 48 tahun 2021.
Hal Biasa
Ketua Panitia Liga Tiga Grup A, Syarif Hadid Alkadrie, mengatakan kericuhan antarpemain yang terjadi antara Persiwah Mempawah dan Delta Khatulistiwa saat babak kedua pertandingan Liga Tiga Kalbar di Stadion Kridasana Singkawang merupakan hal biasa dalam dunia sepak bola.
Oleh sebab itu, pihaknya telah melakukan pencegahan untuk mengantisipasi kericuhan yang lebih besar, yaitu dengan bekerjasama dengan pihak Kepolisian Polres Singkawang dan TNI Kodim 1202/Skw sebagai pihak keamanan.
"Kericuhan sudah kita antisipasi dengan pihak keamanan dari TNI dan Polri. Alhamdulillah kericuhan kemarin cepat diredam," katanya.
Syarif Hadid Alkadrie atau akrab dengan sapaan Ami berharap perwakilan tim di masing-masing daerah yang bertanding di Kota Singkawang dapat menjunjung tinggi sportifitas, sehingga kegiatan-kegiatan olahraga di Kota Singkawang tetap terlaksana dengan baik.
"Tolong lah junjung tinggi sportifitas, agar kegiatan olahraga khususnya sepak bola bisa terlaksana dengan baik. Kami berusaha menerapkan regulasi yang ditentukan PSSI Kota Singkawang," katanya.
Sementara itu, Seksi Panitia Liga Tiga Grup A, Amin juga menganggap lumrah kericuhan yang terjadi antara kedua tim. Menurut Amin, kericuhan tersebut juga didasari faktor gejolak jiwa muda para pemain sehingga emosi tidak bisa terkontrol.
"Apalagi dengan kondisi cuaca yang panas, dan Liga Tiga ini antara kabupaten/kota, sehingga membawa nama daerahnya masing-masing," katanya.
Atas kericuhan yang terjadi antar kedua tim tersebut, Amin katakan, telah pihaknya serahkan kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalbar untuk menanggapinya.
"Apapun keputusan dari Asprov, baik itu ada sanksi atau tidak, kami serahkan kepada Asprov. Karena hanya mereka yang bisa menilai apapun yang terjadi di lapangan ini," tukasnya.
Ia menambahkan, "Kami dari pihak panitia, tentunya menyambut baik semua tim yang bermain di Stadion Kridasana Singkawang ini. Kami memberikan yang terbaik untuk daerah lain.".