Apakah GERD Bisa Picu Serangan Jantung ? Cek Perbedaan Nyeri Dada Gerd dan Sakit Jantung

Menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai hal ini, dr Hasan menegaskan sebenarnya GERD secara umum tidak berakibat fatal.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / netgoogle
GERD berisiko terhadap serangan penyakit jantung 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penyakit Gastroesophageal reflux disease atau GERD merupakan penyakit pencernaan kronis.

Terjadi ketika asam lambung atau cairan dan isi lambung naik ke kerongkongan melewati katup lambung.

Akibatnya akan membuat iritasi pada dinding kerongkongan hingga bisa menimbulkan sesak nafas jika terus naik.

GERD ditandai dengan nyeri ulu hati, heartbrun atau rasa terbakar di dada yang muncul lebih dari dua kali dalam seminggu

dan bisa menyerang siapa saja pada orang dewasa maupun anak-anak.

Pada umumnya Gerd tidak berakibat fatal namun pada pasien yang memiliki penyakit jantung Gerd perlu diwaspadai. 

Pada kasus tertentu, GERD perlu ditangani dengan operasi.

Ancaman GERD - Apakah Gerd Bisa Menyebabkan Kematian ? Berbagai Cara Atasi Gerd

Dampak Berbahaya Gerd

Kerusakan Gigi

Asam lambung atau cairan lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut dapat mengikis email gigi (lapisan terluar gigi).

Akibatnya, gigi pun menjadi rusak.

Tanpa pemeriksaan gigi rutin, biasanya orang tidak menyadari bahwa giginya rusak sampai kerusakaan yang terjadi sudah parah.

Masalah pernapasan

Asam lambung juga bisa memperparah penyakit asma atau pneumonia hingga menyebabkan sesak napas. Hal ini bisa terjadi bila asam lambung yang naik ke kerongkongan secara tidak sengaja masuk ke tenggorokan saat bernapas, dan masuk hingga ke paru-paru.

Dalam bincang-bincang Sains Talk Kompas.com Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah, dr Hasan Maulahela SpPD-KGEH mengatakan bahwa ada beragam gejala yang bisa dirasakan pasien pengidap Gerd.

Di antaranya seperti heartburn atau rasa panas di dada, sakit dada, batuk kronis, mual, muntah, makanan atau cairan asam lambung berbalik di kerongkongan, tenggorokan terasa mengganjal, sesak napas, serak, iritasi (radang) pada kerongkongan.

"Ciri yang paling khas ya heartburn atau rasa panas di dada," kata dr Hasan.

Umumnya, pasien mengeluhkan gejala heartburn setelah selesai makan, dan memburuk di malam hari.

Bahkan pada beberapa pasien, heartburn juga bisa semakin parah pada posisi tertentu, misalnya saat berbaring atau membungkuk.

OBAT Herbal Asam Lambung atau GERD Ala dr Zaidul Akbar dan Obat Maag Herbal Paling Mudah

Risiko Sakit Jantung

 

Diakui dr Hasan, dikarenakan memilki salah satu gejala berupa keluhan nyeri di dada, seringkali masyarakat menanyakan apakah Gerd bisa memicu serangan jantung.

Menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai hal ini, dr Hasan menegaskan sebenarnya GERD secara umum tidak berakibat fatal.

Namun, memang ada gejala seperti dada yang berdebar-debar atau nyeri dada yang sering diinterpretasikan sebagai kemungkinan penyakit jantung.

Tidak, jika pasien Gerd tidak memiliki faktor risiko sakit jantung.

Oleh sebab itu, Hasan menyarankan bagi pasien yang tidak memiliki riwayat jantung untuk menjaga pola gaya hidup dan mengontrol asam lambung.

"Tapi kalau ada (riwayat) penyakit jantung, maka itu sangat berbahaya," jelasnya.

"Kalau ada gejala seperti nyeri dada yang mirip sekali dengan gejala jantung, itu tidak berakibat fatal. Tapi kalau (penyakit) jantung, akan lebih berat (gejalanya) dan kita harus lebih waspada," imbuhnya.

Sebab gerd dapat memicu irama detak jantung menjadi lebih cepat.

Perbedaan Nyeri Dada GERD dan Sakit Jantung

- Nyeri dada akibat GERD biasanya semakin parah setelah makan, membungkuk, berbaring, atau mengubah posisi yang dapat membuat asam lambung semakin naik. Sementara nyeri dada akibat serangan jantung tidak demikian. 

- Nyeri dada akibat GERD bisa diatasi dengan minum obat yang dapat menurunkan asam lambung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak dapat meresa saat minum obat pereda asam lambung. 

- Nyeri dada akibat GERD bisa disertai dengan gejala perut kembung, sedangkan nyeri dada akibat serangan jantung tidak disertai dengan gejala ini. 

Penanganan Asam Lambung atau Gerd

Ubah perilaku gaya hidup seperti mengontrol makan, tidak langsung berbaring setelah makan, tidak minum alkohol dan merokok menjadi upaya mencegah munculnya asam lambung naik.

Serta lakukan pengobatan menggunakan obat medis atau obat alami guna meredakan asam lambung di saat naik.

Banyak obat alami seperti buah - buahan di sekitar kita yang dapat mengatasi asam lambung yang digunakan sebagai penanganan diantaranya : 

1. Jeruk Nipis

Jeruk nipis dengan rasa asam itu justru memiliki fungsi ajaib dalam meredakan asam lambung.
Jeruk nipis netralkan kadar asam yang ada di lambung sebab, saat masuk ke lambung, kandungan jeruk nipis ini akan menjadi alkali yang berkhasiat menetralkan asam lambung.
Bahkan banyak manfaat baik jeruk nipis bagi lambung.

2. Jahe

Jahe memiliki sifat pencernaan dan anti-inflamasi yang sangat baik.
Untuk membantu menetralkan asam lambung, cukup dengan mengunyah seiris jahe segar atau meminum satu sendok jus jahe dua-tiga kali sehari.

3. Buah Kelapa

Buah kelapa, airnya sangat baik membantu menurunkan asam lambung karena menghasilkan lendir di perut yang melindungi perut dari efek berbahaya dari produksi asam berlebih.
Karena kaya serat, air kelapa juga membantu pencernaan dan mencegah terulangnya asam lambung.

4. Buah Pisang

Pisang mengandung antasida alami yang berfungsi sebagai penyangga terhadap refluks asam.

Atasi Gerd Melalui Pola Gaya Hidup

- Menjaga berat badan tetap ideal

- Setop merokok Mengangkat kepala saat tidur

- Tidak menggunakan pakaian ketat, ikat pinggang, atau aksesori yang menekan bagian perut

- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

- Tidak berbaring atau tidur dalam waktu kurang dari tiga jam setelah makan

- Mengidentifikasi dan menghindari makanan pemicu asam lambung kambuh

- Mengurangi atau menghindari alkohol

- Makan dengan porsi kecil dan lebih sering ketimbang biasanya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved