Manfaat Daun Kersen untuk Diabetes ! Obat Herbal yang Bisa Meningkatkan Produksi Insulin dalam Tubuh
Pohon kersen punya daun berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 2,5 cm sampai 15 cm.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Anda cuci bersih daun kersen segar. Setelah itu, Anda rebus daun kersen sampai menyisahkan air 500 ml.
Anda dinginkan air rebusan daun kersen. Anda minum air rebusan daun kersen dua kali sehari masing-masing satu gelas.
Selain minum obat herbal daun kersen ini, Anda sebaiknya menjalankan pola hidup sehat agar kadar gula darah terkontrol.
• Apa itu Diabetes Tipe 1 ? Apa Perbedaannya dengan Diabetes Tipe 2 ?
Apa itu Diabetes Melitus ?
Diabetes dapat menyerang siapa saja. Tidak hanya orangtua, namun juga kalangan usia muda.
Sebagai bagian dari ikhtiar tetap sehat, mencegah dan mendeteksi diabetes sejak dini adalah hal utama.
Namun, kunci utama adalah pola hidup sehat melalui konsumsi makanan dan minuman sehat, serta rajin olahraga.
Dikutip tribunpontianak.co.id dari laman resmi P2PTM.kemkes.go.id , Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
• Cek Manfaat Jus Pare untuk Diabetes ! Bagaimana Cara Membuat Jus Pare untuk Diabetes ?

TANDA ATAU GEJALA APA SAJA YANG PERLU DIKETAHUI ?
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes.
Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar).
Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.