Breaking News

Apa Akibatnya Apabila Kupu-kupu Punah?

Serbuk sari yang menempel pada bunga lain akan melakukan pembuahan dan memunculkan tanaman yang baru.

Editor: Nasaruddin
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Seekor kupu-kupu jenis Roides Helena atau kupu-kupu raja helena kuning hidup di Taman penangkaran Kupu-kupu Gita Persada, Lampung, Kamis 14 Agustus 2014. Konservasi binaan CSR Pertamina TBBM Panjang tersebut berhasil menIngkatkan pelestarian kupu-kupu dari 20 species menjadi 180 species termasuk sejumlah kupu-kupu langka yang diakui dunia. 

Namun, perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab menimbulkan pencemaran lingkungan, sehingga kualitas tanah menjadi menurun.

Tanah dapat kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena tertimbun limbah dan bahan kimia.

Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur, dan banyak ulat yang kehilangan makanannya.

Akibatnya, berkurangnya jumlah ulat yang berhasil melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu.

Kupu-kupu yang jumlahnya sedikit ini bisa memicu kepunahan.

Bahkan beberapa peneliti menyatakan, nanti di tahun 2050, spesies kupu-kupu dalam jumlah besar akan mengalami kepunahan.

Hal itu berdasarkan kesimpulan dari laporan studi yang dimuat di jurnal Nature Climate Change.

Dalam studi tersebut, para peneliti melihat data di tahun 1995 yang tercatat sebagai tahun paling gersang di Inggris.

Di tahun itu, terungkap bahwa ada enam spesies kupu-kupu yang sensitif terhadap suhu panas.

Tuliskan Empat Cara Menyelesaikan Masalah Berdasarkan Teks! Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Lengkap

Masalahnya, pemanasan global yang terjadi kini membuat suhu Bumi tak jauh berbeda dengan kondisi di tahun 1995 tersebut.

Jika terus begitu, peneliti menduga spesies kupu-kupu sensitif yang dikhawatirkan punah itu akan benar menghilang dari Bumi di tahun 2050 nanti.

Membangun ulang habitat kupu-kupu dinilai perlu untuk mencegah punahnya serangga penyerbuk tersebut.

Dengan membangun ulang habitat, diharapkan spesies kupu-kupu sensitif mampu bertahan pada angka enam hingga 42% di tahun 2050.

Tetap perlu diingat bahwa kemungkinan tersebut berlaku untuk pertahanan spesies kupu-kupu terkait perlindungan habitatnya, bukan terkait pemanasan global.

“Usaha mengembangkan lingkungan alami untuk habitat kupu-kupu hanya akan berhasil jika dampak perubahan iklim juga ditekan secara efektif dengan mengurangi kegiatan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca,” jelas salah satu pemimpin studi, Mike Morecroft.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved