NIAT Sholat Sunnah dan Doa Tolak Balak Pada Rebo Wekasan, Hukum Rebo Wekasan dan Mempercayainya

Tidak boleh melaksanakan amalan khusus atau salat Rebo Wekasan, kecuali hanya sebatas salat hajat lidaf’il bala’ al-makhuf (untuk menolak bala

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id
Sholat dan doa tolak balak di hari Rebo Wekasan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berbagai acara digelar pada Rebo Wekasan yang jatuh pada tanggal 6 Oktober 2021.

Rebo wekasa merupaka hari terakhir di Bulan Sapar / Safar sebelum bulan Maulid / Mulud.

Berdasarkan kepercayaan para Rebo Wekasan diturunkan sejumlah musibah ke muka bumi sehingga acara yang digelar di sejumlah wilayah di Indonesia bertujuan melakukan tolak balak.

Meski begitu sebagian ulama mengajak untuk tidak mempercayainya meskipun ada sejumlah naas namun sangat lemah.

Hadist Dha'f dari Ibn Abbas ra

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

"Dari Ibn Abbas ra, Nabi Saw bersabda: "Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya naas yang terus-menerus." HR. Waki' dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam at-Tafsir, dan al-Khathib al-Baghdadi. (dikutip dari Al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthi, al-Jami' al-Shaghir, juz 1, hal. 4, dan al-Hafizh Ahmad bin al-Shiddiq al-Ghumari, al-Mudawi li-'Ilal al-Jami' al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi, juz 1, hal. 23).

Sehingga untuk melaksanakan berbagai acara seperti sholat dan doa bersama tujuannya secara umum minta keselamatan saja.

Tidak boleh melaksanakan amalan khusus atau salat Rebo Wekasan, kecuali hanya sebatas salat hajat lidaf’il bala’ al-makhuf (untuk menolak bala yang dihawatirkan) atau nafilah mutlaqoh (salat sunah mutlak).

Berita Terkini Hari Ini 2021 Rebo Wekasan ! Berikut Acara, Niat Sholat Sunah dan Doa Tolak Balak

Waktu Sholat Sunnah Tolak Balak 

Dikutip dari Tribunnews.com dari iainmadura.ac.id, sejumlah pesantren-pesantren di jawa dan madura, pada setiap malam Rabu terakhir bulan Safar ba'da salat Maghrib, dilaksanakan kegiatan berupa sholat sunah hajat agar menolak bala' (hajat lidaf'il bala').

Sholat sunnah dilaksanakan dua satu salam atau empat rakaat denangan satu salam atau dua salam.

Niat Sholat Sunnah Tolak Balak 4 Rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal hajati lidaf'il bala'i arba'a rak'ati lillahita'ala

Artinya : Niat Sholat sunnah hajat menolak balak empat rakaat karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Tolak Balak 4 Rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal hajati lidaf'il bala'i rak'ataini lillahita'ala

Artinya : Niat Sholat sunnah hajat menolak balak dua rakaat karena Allah ta'ala

Setelah membaca Al-Fatihah, kemudian membaca:

- Surat Al-Kautsar 17 kali

- Surat Al-Ikhlash 5 kali

- Surat Al-Falaq 1 satu

- Surat An-Nas 1 kali

Hal ini dilakukan tiap rakaat.

Artinya, tiap rakaat membaca semua surat tersebut.

Selesai sholat empat rakaat.

Berdasarkan kitab Kanzun Najah Was-surur Karya Syekh Abdul Hamid Qudus, dan Dinuqil dalam kitab Nubdzatul Anwar.

Sesudah salat sunnah membaca:

- Istighfar 70 kali

- Salawat Nabi 100 kali

- Hasbunallah wani'mal wakil 70 kali

- Surat Yasin ketika sampai ayat Salamun qoulan mirrobbir rohim dibaca 313 kali kemudian berdoa:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Hukum Rebo Wekasan

Ustadz Abdul Somad dalam Channel YouTube Nasehat Islam membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan ini.

“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Untuk keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya ketarangan apapun tentang hal tersebut.

“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.

Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.

“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved