Dampak UU Omnibus Law, Partai Buruh Dideklarasikan, PKS Hingga Partai Demokrat Berikan Respon

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jelang pelaksaan pemilu 2024 yang masih beberapa tahun, sejumlah partai baru terbentuk.

Diantaranya ada Partai Gelora, Partai Ummat dan sejumlah partai lainnya.

Satu diantara yang baru saja mendeklerasikan diri adalah dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mendeklarasikan kembalinya Partai Buruh secara virtual pada Selasa 5 Oktober 2021.

Dalam susunan kepengurusan, Said Iqbal terpilih menjadi pemimpin alias Presiden Partai Buruh periode 2021-2026.

Dikutip dari laman KSPI, Saiq Iqbal terpilih secara aklamasi karena tak ada nama calon yang mengajukan jadi ketua partai itu.

• Habib Rizieq Angkat Suara soal UU Omnibus Law: Gak Berakhlak Jika Sahkan Undang-undang Tanpa Dibaca

"Presiden Partai Buruh untuk periode 2021-2026 adalah Said Iqbal, yang setuju angkat tangan,” kata pimpinan sidang paripurna Kongres IV Partai Buruh, Senin 4 Oktober 2021.

Alasan mendasar berdirinya Partai Buruh setelah 5 tahun istirahat adalah karena adanya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Menurutnya, pengesahan UU Cipta Kerja menjadi kekalahan telak bagi kaum buruh memperjuangkan hak-haknya.

Untuk itu, kelompok buruh akan memperluas perjuangannya di parlemen melalui partai ini.

"Omnibus law-lah, UU Cipta Kerja men-trigger Partai Buruh dihidupkan kembali," kata Said Iqbal dalam konferensi pers, melansir Tribunnews.com.

Muncul kembalinya Partai Buruh ini mendapat sambutan baik dari partai politik lain.

Di antaranya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

• Praktisi Hukum Saran Langkah Tepat Ajukan Judicial Review Terkait UU Omnibus Law

1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Wakil Ketua Dewan Syura PKS Hidayat Nur Wahid memberi sambutan baik atas deklarasi Partai Buruh yang dipimpin Said Iqbal.