Plh Bupati Sintang Yosepha Hasnah Sayangkan Ada ASN Terjerat Korupsi
Selain dua anggota dewan tersebut, Kejati Kalbar juga menahan dua tersangka lainnya, yaitu seorang pendeta yang juga pengurus gereja berinisial JM ser
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah mengaku turut prihatin atas dugaan kasus korupsi dana hibah pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat Eben Heazer di Kabupaten Sintang tahun 2018 di Dusun Belungai, Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk.
Empat orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar. Mereka antara lain anggota DPRD Kalbar berinisial TI, Anggota DPRD Sintang, TM.
Selain dua anggota dewan tersebut, Kejati Kalbar juga menahan dua tersangka lainnya, yaitu seorang pendeta yang juga pengurus gereja berinisial JM serta seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPA) Kabupaten Sintang berinisial SM. Keempatnya dilakukan penahanan.
Yosepha mengaku menyayangkan keterlibatan ASN tersangkut perkara korupsi tersebut.
"Saya sendiri sebenarnya turut menyayangkan ada ASN yang terlibat, juga ada kawan-kawan lainnya termasuk dewan Sintang," kata Yosepha, Selasa 5 Agustus 2021.
• Masyhudi Ungkap Penahanan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Menurut Yosepha dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2018 senilai Rp 299 juta sebagai Dana Hibah Daerah untuk pembangunan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Eben Heazer Dusun Belungai, Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang.
"Ini memang dana hibah tahun 2018, di Desa Semuntai, Sepauk. Jadi memang sepertinya ada kesalahan administrasi, atau apa di sana saya belum mendalami itu," ungkapnya.
Yosepha memastikan, JM, ASN yang terseret dalam pusaran dugaan korupsi masih berstatus pegawai aktif.
"Tapi betul ada ASN, masih aktif. Kalau memang terbukti bersalah pasti yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai peratuan. Sehingga memang kedepan kami akan sering melakukan pembinaan, mengadakan diskusi tentang bagaimana nanti menyikapi peraturan yang memang sering diubah juga. Saya ikut prihatin," kata Yosepha. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)