Mengapa Umar bin Abdul Aziz Dipilih Menjadi Khalifah? Apa Arti Sebuah Jabatan Baginya?
Umar bin Abdul Aziz lahir di Madinah pada tahun 63H/683M dan wafat di Dair Syam’an, Syuriah pada tahun 101H/720M.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
- Mengurangi beban pajak yang dipungut dari kaun nasrani
- Menghentikan Jizyah (pajak) dari umat Islam
- Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran
- Menghapus sistem kerja paksa,
- Menyediakan tempat penginapan bagi musyafir
- Menyantuni fakir miskin
- Memperbaiki tanah pertanian, irigasi, penggalian sumur-sumur dan pembangunan jalan.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz sosok pribadi yang mempunyai sikap terpuji bisa dijadikan suri tauladan bagi genersai sesudahnya baik Ia secara pribadi maupun sebagai pemimpin.
Umar bin Abdul Azis memiliki sifat taat kepada Allah SWT hal ini tercermin dalam sikap dan tata lakunya.
Sejak kecil Umar Bin Abdul Aziz telah diajarkan ilmu pengetahuan agama dan juga pengamalannya.
Ia telah terbiasa mengamalkan semua perintah agama, sehingga jiwanya terbentuk sebagai orang yang saleh dan taat agamanya, ketaatan
dan ketaqwaanya tidak hilang meskipun beliau telah menjadi Khalifah.
Kesopanan dan kesantunan Umar memang patut kita teladani, agar sikap dan perilaku kita terhindar dari sombong dan angkuh.
Kelebihan apapun yang dimiliki seseorang, baik itu jabatan khalifah, pemimpin, penguasa, harta kekayaan, kecantikan, ketampanan, kecerdasan, dan keberhasilan semuanya itu bersifat sementara, dan pada hakekatnya bukan milik kita, melainkan titipan Allah SWT.
Oleh karena itu hindari sikap sombong, egois, angkuh meskipun ada banyak kelebihan dalam dirimu.
Umar Bin Abdul Aziz tidak hanya cerdas melainkan seorang negarawan yang demokrat dan politikus yang demokrat.