Tukul Arwana Masih di Ruang ICU, Sempat Dipasangkan Alat Pernafasan! Manajer Berikan Penjelasan
Seperti diketahui, pria bernama lengkap Tukul Riyanto ini harus dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sosok komedian Tukul Arwana masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 25 September 2021.
Tukul baru selesai dioperasi.
Seperti diketahui, pria bernama lengkap Tukul Riyanto ini harus dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Figur pria kelahiran 16 Oktober 1963 ini dikenal dengan acara Bukan Empat Mata yang dibawakannya.
Manajer Tukul Arwana, Rizki Kimon, memaparkan sama seperti sebelumnya usai menjalani operasi dibagian kepala, kondisi kesehatan Tukul Arwana kini berangsur membaik dari hari ke hari.
Namun presenter One Man Show tersebut kini masih berada dalam ruang ICU.
"Sekarang tanggal 25 September, jadi kondisi terakhir beliau sudah berangsur-angsur membaik pastilah kan. Kita operasi tanggal 22 sekarang tanggal 25 progresnya positif kata dokter baik cuma masih di ruang ICU," kata Rizki Kimon kepada awak media, Sabtu 25 Desember 2021 malam.
• Paparan Dokter Mursyid Bustami Terkait Penyebab dan Jenis Penyakit Tukul Arwana
Pria yang identik dengan rambut cepak itu masih harus beristirahat hingga pulih 100 persen.
"Beliau masih harus istirahat secara intens," lanjutnya.
Lebih lanjut, sebelumnya nyatanya sang pelawak sempat dipasangkan alat bantu pernafasan, ventilator namun kekinian alat tersebut sudah dilepas.
"Ventilator di mulut, sudah lepas. Bahkan beliau setelah operasi, paginya, sudah copot ventilator," katanya.
"Secara mekanisme dokter sudah membaik. Karena dia tidak memerlukan alat nafas bantuan," tutupnya.
Sama seperti sebelumnya, ayah Ega Prayudi ini masih belum dapat dijenguk oleh siapapun kecuali anggota keluarganya, hal tersebut karena peraturan dari rumah sakit dan Tukul sedang dalam fase pemulihan.
"Karena dirawat intens, belom bisa dijenguk. Dia masih di ruang ICU," tuturnya.
Tak hanya itu, Tukul Arwana juga belum dapat berkomunikasi, ia hanya bisa merespon menggunakan anggota badannya yakni mata dan tangan.
• Update Keadaan Tukul Arwana Pasca Operasi, Sang Putra Sulung Berikan Kabar Positif
Dokter Berikan Penjelasan
dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS memberikan penjelasan atau pemaparan terkait dengan penyakit dari Tukul Arwana.
Langkah Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) tersebut guna mengklarifikasi sejumlah kabar simpang siur yang beredar.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers virtual pada Jumat 24 September 2021.
"Kami tegaskan tidak ada hubungan pendarahan dengan vaksin Covid-19," ujar Mursyid.
"Apapun jenis vaksinnya, apapun mereknya belum ada yang mengatakan, ada risiko stroke pendarahan akibat vaksin," lanjutnya.
Ia melanjutkan, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan ada hubungan bahwa vaksin menyebabkan stroke pendarahan otak.
"Ini perlu kita klarifikasi tidak ada hubungan stroke pendarahan otak dengan vaksin Covid-19," jelas Mursyid.
Dr Mursyid menuturkan, penyebab terjadi stroke pendarahan otak adalah terjadi saat tidak kuatnya pembuluh darah di otak menahan tekanan darah yang tinggi sehingga ada kebocoran.
• 5 Fakta Tukul Arwana Sakit! Sempat Tak Sadarkan Diri, Jalani Operasi dan Kini Kian Membaik
"Sudah ada potensi untuk bocor atau pecah, yang waktu tertentu tekanannya meningkat tidak kuat lagi menahan sehingga pembuluh darah itu pecah sehingga mengganggu fungsi otak di sekitarnya," jelas Mursyid Bustami.
Ia mengatakan, pasien stroke pendarahan sebelumnya tidak mengalami keluhan apa-apa.
Namun kemudian setelah terjadi pecah pembuluh darah maka 70 persen pasien mengalami gejala sakit kepala.
"Gejala lain juga mengalami penurunan kesadaran," tuturnya.
Direktur Utama dari RS PON, dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS mengatakan, apa yang dialami Tukul Arwana bagian dari penyakit stroke.
Ada dua jenis stroke, pertama stroke akibat penyumbatan pembuluh darah dan kedua stroke akibat penyumbatan pembuluh darah di otak.
"Setidaknya ada sekitar 20 persen stroke pendarahan otak dan yang lain adalah penyumbatan pembuluh darah," ujarnya dalam konferensi pers virtual.
Dr Mursyid membeberkan, penyebab terjadinya stroke pendarahan otak.
• Penjaga Rumah Ungkap Detik-detik Tukul Arwana Dibawa ke Rumah Sakit, Sang Anak Minta Doa
"Stroke tidak sekonyong-konyongnya datang tanpa faktor yang mendasari. Faktor risiko ada yang dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan," imbuhya.
"Bisanya faktor usia semakin tua maka semakin berisiko terhadap stroke," lanjut dr Mursyid.
Sementara untuk faktor yang dikendalikan, seseorang dapat mencegah pendarahan otak dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Seseorang yang berisiko mengalami pendarahan otak adalah pasien yang memiliki komorbid seperti Hipertensi, Diabetes Miletus, Kencing Manis, maupun pasien dengan gangguan pembekuan darah dan irama jantung serta kolestrol.
"Biasanya karena hidup tidak sehat misalnya tidak seimbang pola istirahat dan pola bergerak," ungkapnya.
Selain itu, pasien yang komorbid harus berobat dan melakukan pemeriksaan secara teratur dan terkontrol untuk menghindari risiko pendarahan otak. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tukul Arwana Sampai Malam Ini Masih di Ruang ICU, Kondisi Makin Membaik, Ventilator Sudah Dilepas