Mengapa Vaksin Pfizer Belum Boleh untuk Anak Usia di Bawah 12 Tahun ?

Namun, baru-baru ini, Perusahaan farmasi Pfizer mengeklaim bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka aman digunakan untuk anak usia 5-11 tahun.

Editor: Jimmi Abraham
SHUTTERSTOCK/Yuganov Konstantin
Ilustrasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA dari Pfizer-BioNTech terbukti aman dan beri perlindungan pada anak yang lebih kecil. Vaksin Pfizer efektif pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun di Amerika Serikat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seperti diketahui, anak-anak di bawah usia 12 tahun selama ini memang belum divaksin karena belum ada yang dapat memastikan keamanan vaksin yang akan digunakan.

Namun, baru-baru ini, Perusahaan farmasi Pfizer mengeklaim bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka aman digunakan untuk anak usia 5-11 tahun.

Keyakinan ini berdasarkan hasil uji klinis fase dua.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com pada Selasa (21/9/2021), Chief Executive Officer Pfizer Albert Bourla mengatakan, hasil uji klinis ini akan dijadikan dasar untuk mengajukan izin penggunaan darurat vaksin tersebut kepada anak-anak di bawah usia 12 tahun.

"Kami ingin memperluas perlindungan yang diberikan oleh vaksin kepada populasi yang lebih muda ini, terutama saat kami melacak penyebaran varian Delta dan ancaman substansial yang ditimbulkannya kepada anak-anak," kata Bourla.  

(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)

Apa itu Covid Varian R1 ? Telah Ditemukan di 31 Negara Dunia dan 47 Negara Bagian Amerika Serikat

Alasan vaksin Pfizer belum boleh untuk anak di bawah 12 tahun

Kendati demikian, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia belum diperbolehkan untuk anak berusia di bawah 12 tahun.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (23/9/2021), pernyataan Wiku itu merespons hasil uji klinis fase II/III oleh Pfizer-BioNTech yang menunjukkan vaksin Pfizer aman bagi anak usia 5-11 tahun.

Wiku mengatakan, belum diperbolehkannya vaksin Pfizer digunakan untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun mengacu pada izin penggunaan darurat yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Sejauh ini Pemerintah Indonesia masih mengacu pada EUA vaksin Pfizer yang dikeluarkan oleh Badan POM sejak tanggal 15 Juli," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 23 September 2021.

Kapan Covid 19 Berakhir ? Simak Prediksi Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Bos Moderna

Wiku mengatakan, berdasarkan izin penggunaan darurat yang diterbitkan BPOM, vaksin Pfizer sementara ini hanya boleh diberikan kepada anak usia 12-15 tahun dan usia 16 tahun ke atas.

"Vaksin Pfizer layak diberikan kepada anak-anak usia 12 sampai dengan 15 tahun dan orang di atas umur 16 tahun," tutur dia.

Namun demikian, lanjut Wiku, pemerintah akan mengumumkan jika ada perubahan kriteria penerima vaksin Pfizer, menyusul hasil uji klinis fase II/III oleh Pfizer-BioNTech.

"Jika terjadi perubahan kriteria penerima vaksinasi maka pemerintah akan segera memberikan informasi secara aktual kepada publik," kata dia.

Ahli Epidemiologi Kalbar Ingatkan Pemerintah Waspadai Gelombang Ke 3 Covid-19 Akhir Tahun 2021

Hasil uji klinis vaksin Pfizer untuk anak-anak

Data yang diperoleh dari uji klinis menunjukkan vaksin Pfizer memiliki profil keamanan yang baik dan respons antibodi penetralisir yang kuat, dengan menggunakan rejimen dua dosis 10 mikrogram yang diberikan dalam jarak 21 hari.

Respons antibodi pada peserta yang diberi dosis tersebut sebanding dengan yang tercatat dalam penelitian Pfizer-BioNTech sebelumnya pada orang berusia 16-25 tahun yang divaksin dengan dosis 30 mikrogram.

Jumlah 10 mikrogram, sepertiga dari dosis normal saat ini, dipilih dengan pertimbangan keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas pada anak-anak usia 5 sampai 11 tahun.

Temuan dari Pfizer ini sekaligus menjadi hasil pertama dalam uji coba vaksin Covid-19 pada kelompok usia anak-anak di bawah 12 tahun.

Efek Vaksin Astrazeneca dan 8 Jenis Vaksin Covid di Indonesia Lainnya ! Cek 9 Efikasi Vaksin Covid

Wakil presiden senior Pfizer Dr Bill Gruber menyatakan, vaksin tersebut menyebabkan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit daripada yang dialami oleh remaja.

Efek tersebut dapat berupa rasa sakit di lengan, demam, dan nyeri tubuh.

Gruber, yang berspesialisasi dalam perawatan medis anak, mengatakan, perusahaan farmasi ini juga berencana untuk meminta persetujuan pemerintah di Uni Eropa dan Inggris.

Pfizer menyatakan telah mempelajari dosis vaksin tersebut kepada lebih dari 2.200 anak berusia 5-11 tahun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak yang lebih muda mengembangkan tingkat antibodi yang sudah terbukti protektif pada remaja dan orang dewasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Vaksin Pfizer Belum Boleh untuk Anak di Bawah 12 Tahun"

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved