Pola Hidup Sehat
Obat Darah Tinggi di Apotik yang Aman, Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi dengan Obat & Tanpa Obat
tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara deny
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.
Dilansir dari wikipedia, tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole).
Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.
Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya.
• PENYAKIT Kanker Akibat Sering Memakan Makanan Cepat Saji Adalah ?
Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.
Meski ciri-ciri darah tinggi sangat misterius, bukan berarti Anda bisa santai dan mengabaikannya begitu saja.
Satu-satunya solusi untuk mendiagnosis kasus hipertensi adalah dengan menjalani tes kesehatan secara rutin.
Dilansir dari sehatq.com, jika sudah mendapatkan diagnosis dari dokter dan hasilnya tinggi, maka ada baiknya Anda mengenali ciri-ciri darah tinggi yang harus diwaspadai ini, sebagai langkah antisipasi.
1. Sakit kepala parah
Ciri-ciri darah tinggi yang pertama adalah sakit kepala parah.
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa tekanan darah tinggi bisa menyebabkan sakit kepala parah?
Sebab, ciri-ciri darah tinggi ini terjadi karena otak merasakan tekanan dan dapat menyebabkan darah bocor dari otak.