Temukan Sampel Positif Covid-19, Disdikbud Kalbar Hentikan Sementara PTM di SMKN 5 Pontianak
Kalau pada prinsipnya, PTM masih lancar saja, hanya di SMKN 5 Pontianak yang mulai hari Jumat kemarin diberhentikan sementara PTM-nya.
Ia meminta pemeriksaan sampel swab siswa juga dilakukan Diskes Kabupaten kota. Ia meminta harus dilakukan evaluasi rutin dengan melakukan swab terhadap siswa dan guru di sekolah.
Gencarkan Vaksinasi
Pemerintah Kabupaten Sintang, juga terus menggencarkan program vaksinasi pelajar guna mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas serta melindungi insan pendidikan dan keluarganya dari potensi paparan Covid-19.
Pemerintah juga memberikan izin vaksinasi untuk pelajar atau kategori usia 12 -17 tahun sejak awal Juli 2021. Di Kabupaten Sintang, pembelajaran tatap muka terbatas sudah mulai digelar sejak 1 September 2021 lalu.
Guna mencegah risiko terjadinya klaster penularan Covid-19 di kalangan pelajar, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, berencana akan melakukan sampling swab antigen terhadap pelajar. Rencana ini, akan digelar pada pekan depan.
"Rencana minggu depan (ambil sampling swab antigen) untuk guru dan murid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh kepada Tribun Pontianak, Rabu.
Apabila ditemukan ada kasus konfirmasi corona di lingkungan sekolah, Sinto menyarankan agar Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi ulang protokol kesehatan di sekolah. "Akan dilakukan evaluasi prokes ulang proses belajar tatap muka," jelasnya.
Berdasarkan laporan vaksinasi Covid-19 sasaran remaja/pelajar di Kabupaten Sintang, per 14 September 2021 ada 1.606 orang yang sudah divaksin lengkap dari total target 44.768 remaja.
Rencananya, Kamis ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang akan menggelar vaksinasi khusus pelajar di SMPN 1 Sintang. "Besok kita siapkan kuota untuk 1000 orang," jelasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu menyampaikan bahwa saat ini swab antigen belum ada dilakukan secara khusus untuk pelajar kecuali yang suspek atau kontak erat.
"Dan kedepannya juga belum ada rencana swab antigen secara rutin kecuali yang kontak erat atau suspek," katanya melalui telepon selulernya.
Akan tetapi, saat ini pihaknya juga sudah mulai fokus untuk vaksin pelajar, tetapi tetap mengacu ketersediaan vaksin yang ada. "Kita sekarang sudah mulai fokus untuk vaksin pelajar, tetapi tetap sesuai dengan ketersediaan vaksin,"ujarnya.
Untuk itulah, Sarimin mengimbau kepada para guru, orang tua murid serta siswa agar tetap melakukan protokol kesehatan. Baik yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin.
Sarimin juga menambahkan, ada beberapa Puskesmas di Kabupaten Sanggau yang datang langsung ke sekolah untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan ada juga menetapkan tempat tertentu seperti di Puskesmas atau aula pertemuan, tergantung dari kebijakan masing-masing puskesmas.
"Rekapannya (Data pelajar yang divaksin) masuk dalam usia 12 sampai 17 tahun atau golongan remaja," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Asmadi menerangkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar vaksinasi untuk para siswa SMP. Bahkan, pihaknya saat ini sudah menyurati sejumlah sekolah untuk mendata siswa dengan usia 12 tahun yang nantinya menjalani vaksinasi.
"Insyallah kita akan mulai vaksinasi siswa SMP," terangnya. Sementara untuk pelaksanaan tes swab PCR/Antigen, ia katakan, pihaknya belum membuat kebijakan tersebut.