Beri Pemahaman Stunting pada Orangtua, Politeknik Negeri Sambas Gelar PKM di Posyandu Mentawa
Politeknik Negeri Sambas melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan informasi terkait stunting bagi para orang tua
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pencegahan stunting menjadi salah satu isu yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam menjaga tumbuh kembang anak agar optimal dan sesuai dengan usia sang buah hati.
Sebagian besar masyarakat masih belum memahami istilah stunting, dimana menurut Kementrian Kesehatan. Stunting dapat dinyatakan sebagai masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kondisi tubuh anak yang pendek merupakan faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga orang tua tidak berbuat apa-apa untuk mendukung tumbuh kembang sang anak.
Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Guna memberikan edukasi terkait pencegahan stunting bagi para orang tua, Politeknik Negeri Sambas melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan informasi terkait stunting bagi para orang tua agar memeriksakan perkembangan anak di posyandu.

Dalam hal ini kegiatan dilaksanakan di Posyandu Mentawa pada tanggal 09 Agustus 2021 dengan tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari Milda Surgani Firdania, S.T., M.T. (Ketua) dan Narti Prihartini, S.T., M.T. (Anggota)
Berkoordinasi dengan Kepala Desa Tanjung Mekar, Alpian dan Bidan Desa, Samimah, S.Tr.Keb beserta tim posyandu menyelenggarakan kegiatan tersebut bersamaan dengan pemeriksaan anak secara rutin ke Posyandu.
Tim PKM menyiapkan materi edukasi pencegahan stunting dalam bentuk motion Graphic yang menarik bagi orang tua dan anak.
Motion graphic yang didasarkan dari buku stunting dari kementrian kesehatan tersebut ditayangkan di aula desa dan disaksikan oleh para peserta kegiatan dan para ibu yang sedang membawa anaknya ke Posyandu Mentawa.

Selama kegiatan tersebut, kepala Desa Tanjung Mekar, Alpian menyambut positif kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Politeknik Negeri Sambas dan juga berpesan agar akademisi dan pemerintah juga dapat saling berkoordinasi untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.
“Masyarakat harus semakin diedukasi tentang pentingnya menjaga tumbuh kembang anak dan lebih peduli terhadap kesehatan,” ujar Alpian.
Beberapa peserta kegiatan juga merespon kegiatan ini dengan sangat antusias contohnya pertanyaan dari Lili yang memberikan pertanyaan bagaimana cara orang tua untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak dan memastikan bahwa kebutuhan gizi anak tercukupi.

Pertanyaan tersebut pun direspon oleh ahli gizi dengan memberikan informasi mengenai makanan dengan kandungan gizi yang tinggi dan banyak disukai oleh anak serta bagaimana pengolahannya serta ditambah dengan trik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat makan anak oleh ketua tim PKM Poltesa untuk Posyandu Mentawa, Milda Surgani Firdania, S.T., M.T.

“Semoga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Politeknik Negeri Sambas dapat terus berlanjut dan dilaksanakan kembali di Desa Tanjung Mekar,” ujarAlpian, Kepala Desa Tanjung Mekar, Kabupaten Sambas.
Kegiatan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan PKM diharapkan dapat terus dilakukan oleh dosen Politeknik Negeri Sambas melalui berbagai inovasi berbasis riset dan teknologi yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Terutama dalam memberikan pemahaman contohnya edukasi pencegahan stunting pada anak yang dilakukan oleh tim PKM dari dosen program studi Teknik Multimedia.
Kegiatan PKM juga diharapkan tidak hanya berdampak pada pengembangan ilmu pengetahuan, tapi juga bermanfaat bagi edukasi terhadap masyarakat, khususnya di Kabupaten Sambas.