TIONGKOK ‘Tekan’ Vietnam Tak Macam-macam di Laut China Selatan
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, China dan Vietnam harus menahan diri dari tindakan sepihak terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - China dan Vietnam adalah dua negara yang sama-sama memiliki klaim terhadap wilayah perairan Laut China Selatan atau South China Sea
Baru-baru ini, China yang di Indonesia juga dikenal dengan nama lain Tiongkok itu ‘menekan’ Vietnam soal isu klaim Laut China Selatan tersebut.
Yakni terkiat tindakan masing-masing negara di wilayah perairan kaya sumber daya alam yang dipersengketakan tersebut.
Dirangkum dari laman Kontan.co.id, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, China dan Vietnam harus menahan diri dari tindakan sepihak terkait Laut China Selatan yang dapat memperumit situasi.
• CHINA Kerahkan 19 Pesawat Tempur Tembus Wilayah Udara Taiwan, Termasuk Pembom Nuklir H-6
Dan memperbesar perselisihan antara China atau yang di Indonesia disebut juga dengana nama Tiongkok itu dengan Vietnam.
Hal tersebut diutarakan oleh diplomat senior China Wang Yi kepada seorang pejabat Vietnam.
Melansir Kontan.co.id yang merangkumnya dari laman Reuters yang mengutip Kemenlu China dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Anggota Dewan Negara Wang Yi berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam Pham Binh Minh selama kunjungan ke Vietnam.
Kunjungan Wang Yi ke Vietnam, bagian dari tur Asia Tenggara selama seminggu.
Di mana kunjungan tersebut digelar sekitar dua minggu setelah perjalanan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke wilayah tersebut.
• CHINA Mulai Kesulitan Perluas Vaksinasi Massal Atasi Covid-19 di Tiongkok ?
Perdana menteri Vietnam mengatakan dalam pertemuan dengan duta besar China hanya beberapa jam sebelum kunjungan Harris.
Perdana Meneteri Vietnam juga mengatakan bahwa negaranya tidak bersekutu dengan satu negara terhadap negara lain.
China mengatakan memiliki kedaulatan historis atas sebagian besar Laut China Selatan.
Tetapi tetangganya dan Amerika Serikat mengatakan klaim itu tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
Termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS), di mana China adalah pihak yang menandatanganinya.
Klaim Beijing tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Taiwan.
Triliunan dolar dalam aliran perdagangan setiap tahun melalui jalur air strategis tersebut, yang juga berisi daerah penangkapan ikan yang kaya dan ladang gas.
Wang Yi juga mengatakan, kedua negara harus menghargai perdamaian dan stabilitas yang diraih dengan susah payah yang dicapai di Laut China Selatan dan waspada untuk melawan intervensi pasukan ekstrateritorial.
• MAIN Game Online Cuma Boleh 3 Jam Sepekan! Langkah Keras China Hindarkan Anak Mudanya Kecanduan Game
Wakil Perdana Menteri Vietnam Pham Binh Minh mengatakan dalam sebuah pernyataan pemerintah bahwa penting bagi kedua negara untuk menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain, sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS.
Pemerintah Vietnam menambahkan, kedua belah pihak sepakat untuk terus secara ketat mematuhi persepsi umum tingkat tinggi, mengelola perselisihan, menghindari situasi yang rumit atau memperluas perselisihan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di perairan yang disengketakan.
Vietnam juga bilang, China akan menyumbangkan 3 juta dosis lagi vaksin Covid-19 ke Vietnam tahun ini.
Sehingga meningkatkan total sumbangan vaksin China ke negara itu menjadi 5,7 juta dosis.
Kantor berita Kyodo melaporkan, bersamaan dengan kunjungan Wang, menteri pertahanan Vietnam pada hari Sabtu bertemu dengan rekannya dari Jepang Nobuo Kishi dalam perjalanan pertama Kishi ke luar negeri setelah menduduki jabatan tersebut tahun lalu.
• DUEL Sengit Amerika Serikat Vs China di Akhir Klasemen Oilimpaide Tokyo 2021 Terbaru, USA Juara Umum
"Jepang dan Vietnam menandatangani kesepakatan yang memungkinkan ekspor peralatan dan teknologi pertahanan buatan Jepang ke negara Asia Tenggara itu untuk meningkatkan kerja sama di tengah meningkatnya ketegasan China di perairan regional," kata Kyodo.
Kesepakatan itu dicapai tahun lalu selama kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
"Jepang akan mempercepat pembicaraan dengan Vietnam untuk menjual kapal Pasukan Bela Diri," kata Kishi mengutip Kyodo.
Kedua menteri juga sepakat tentang pentingnya menjaga perdamaian, keamanan, kebebasan navigasi dan penerbangan, Kyodo melaporkan. (*)
Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kemenlu China: China-Vietnam jangan memperbesar sengketa Laut China Selatan