Pola Hidup Sehat

BAKTERI yang Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah ? Tak Diobati Bisa Sebabkan Kerusakan Otak

Penyakit Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini disebut juga dengan raja singa.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Penyakit Sifilis 

Gejala yang dialami akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis.

Sifilis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.

Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.

INILAH GEJALA Kanker Limfoma Hodgkin, Diantaranya Muncul Benjolan di Leher Ketiak & Selangkangan

3. Gejala pada Sifilis Kongenital

Jika sifilis terjadi kepada wanita hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular.

Infeksi bisa ditularkan kepada janin jika seorang wanita hamil mengidap sifilis.

Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sifilis sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.

Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi.

Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.

Pengobatan Sifilis

Pengobatan tergantung pada tahapan penyakit sipilis atau raja singa ini.

Ketika telah didiagnosis pada tahap awal, pengobatan sifilis cenderung lebih mudah.

Strategi pengobatan sipilis akan tergantung pada gejala dan berapa lama bakteri tersebut ada di dalam tubuh Anda.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan untuk sipilis tidak membuat tubuh Anda kebal.

PENYEBAB Kanker Hati, Waspadai Jika Mengalami Gejala Seperti Ini!

Artinya, Anda tetap bisa menderita penyakit ini lebih dari sekali.

Jika pemeriksaan Anda positif, pasangan Anda juga harus diperiksa dan diobati.

Jika terlambat ditangani, masalah yang disebabkan oleh sipilis cednerung sulit untuk ditangani.

Bakteri dapat terbunuh, tetapi pengobatan kemungkinan besar hanya akan fokus para meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved