Putra Kalbar Gugur di Papua
Keinginan Terakhir Serda Ambrosius, Ingin Natalan dan Kenalkan Calon Istri Kepada Orangtua
Serda Ambrosius, merupakan adik sepupu Masius. Prajurit TNI AD yang gugur menjadi korban serangan kelompok sparatis teroris (KST) di Distrik Aifat Sel
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Duka mendalam dirasakan Masius Saulus. Matanya merah. Sembab. Bukan karena kurang tidur, tapi karena menangis memendam duka teramat dalam kehilangan Serda Ambrosius Apri Yudiman yang gugur menjadi korban serangan kelompok sparatis teroris (KST) di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada hari Kamis 2 September 2021 dini hari waktu setempat.
"Rasa-rasa ndak terima. Tapi saya sadar, itu resiko tugas dan akhirnya kita berharap beliau sudah tenang di sisi tuhan yang maha kuasa dan sudah menjadi pahlawan," kata Masius, Jumat 3 September 2021.
Serda Ambrosius, merupakan adik sepupu Masius. Prajurit TNI AD yang gugur menjadi korban serangan kelompok sparatis teroris (KST) di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, merupakan putra Kalbar, kelahiran Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.
Meski bukan saudara kandung, Masius menganggap Ambrosius sudah sebagai adiknya sendiri. Begitupun sebaliknya.
"Dia anggap saya sebagai abang yang dituakan," katanya.
Komunikasi keduanya cukup rutin. Ambrosius banyak bercerita banyak hal dengan Masius. Termasuk soal keinginannya pulang ke Sintang untuk merayakan natal bersama keluarga. Dia juga berencana membawa serta kekasihnya, untuk dikenalkan ke orangtuanya di kampung halaman.
"Beberapa hari sebelum kejadian, dia bilang mau pulang ke sintang, merayakan natal bersama. Dia juga bilang mau bawa calon istri dikenalkan ke keluarga," ungkap Masius.
• Mengenal Sosok Serda Ambrosius, Prajurit TNI Asal Sintang yang Gugur di Papua
Masius juga mengungkapkan, adik sepupunya itu minta dicarikan rumah di Sintang. Sebab, Ambrosius ingin sekali mengabdikan diri di tanah kelahiran.
"Dia minta carikan rumah juga di sintang. Dia pengen berumah tanagga dan tugas di Sintang. Sejak kecil dia pengen jadi tentara," ujar Masius.
Mewakili keluarga Ambrosius, Masius menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendoakan dan membantu proses pemulangan jenazah saudaranya tersebut. Dia pun berharap pemerintah menindaktegas kekejaman kelompok sparatis teroris yang telah menghilangnkan nyawa prajurit TNI.
"Kami berarap pemerintah RI bisa menindak tegas kelompok sparatis ini, jangan sampai kembali terjadi yudi (Ambrosius) yang lain jadi kroban. Kami sebagai keluarga percaya pada pemerintah," tukasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)