CHINA Perang Lawan Kecanduan Game online, Gamers Muda Tiongkok 'Berontak' | Saham Tencent Dkk Rontok
China menilai game online "Menghancurkan seorang remaja akan menghancurkan sebuah keluarga," kata surat kabar tersebut.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - China mengeluarkan sebuah kebijakan baru yang mengatur durasi bermain game online atau online gaming bagi warganya.
Dalam aturan baru itu, anak-anak berusia 18 tahun ke bawah, hanya diperbolehkan memainkan game online di perangkat gawainya hanya selama maksimal 3 jam dalam satu pekan !
Sebuah langkah yang dinilai sebagai kebijakan ekstrem
Dan mendapat ‘penentangan’ dari anak-anak muda China.
• MAIN Game Online Cuma Boleh 3 Jam Sepekan! Langkah Keras China Hindarkan Anak Mudanya Kecanduan Game
Luapan ‘pemberontakan’ ketidaksetutuan anak-anak muda China atau gamers muda di Tiongkok terhadap kebijakan baru pengaturan durasi main game online itupun akhirnya bergema di media sosial China, Weibo.
Namun, para gamers di China marah dengan pembatasan waktu bermain game online bagi anak berusia 18 tahun ke bawah tersebut.
Anak-anak muda China yang biasa memainkan game online lantas mengekspresikan kemarahannya terhadap aturan itu di media sosial.
• Hamburkan Banyak Uang di Game Online, Seorang Anak Ditemukan Gantung Diri
"Kelompok kakek dan paman yang membuat aturan dan peraturan ini, apakah Anda pernah bermain game?,”
“Apakah Anda mengerti bahwa usia terbaik untuk pemain e-sports adalah saat remaja?" kata satu komentar di Weibo, yang mirip Twitter di China.
"Persetujuan seksual pada usia 14, pada usia 16 Anda bisa pergi bekerja tetapi Anda harus berusia 18 tahun untuk bermain game,”
“Ini benar-benar lelucon," kata komentar lainnya.
• Curi Sepeda untuk Main Game Online, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi
Sebelumnya, Beijing mengatakan, aturan baru itu diperlukan untuk menghentikan kecanduan yang tumbuh akibat bermain video games dan disebut sebagai "candu spiritual".
Senin 30 Agustus 2021 lalu, People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa, mengatakan dalam sebuah artikelnya setelah peraturan diumumkan, bahwa pemerintah memang harus "kejam".
Tidak dapat disangkal bahwa bermain game online mempengaruhi kehidupan belajar normal dan kesehatan fisik dan mental remaja, kata artikel itu.
"Menghancurkan seorang remaja akan menghancurkan sebuah keluarga," kata surat kabar tersebut.
Saham hingga Tencent hingga Krafton Inc dan NetEase Rontok
Aturan baru China yang melarang anak di bawah 18 tahun bermain video game selama lebih dari tiga jam dalam seminggu membuat saham di Tencent Holdings Ltd dan perusahaan game lainnya ambles.
Kebijakan ini juga menjadi pukulan yang sebenarnya bisa dihitung bagi saham perusahaan game.
Para analis mengatakan, anak-anak pada umumnya tidak memberikan banyak pendapatan bagi perusahaan game, meskipun mereka mencatat bahwa implikasi untuk pertumbuhan industri jangka panjang jauh lebih parah.
• Kesal Kalah Main Game Online, Rizal Aniaya Anaknya yang Masih Balita, Videonya Viral !
"Akar masalah di sini bukanlah dampak terhadap pendapatan langsung," kata Mio Kato, Analis SmartKarma.
"Masalahnya adalah langkah ini menghancurkan seluruh sifat pembentuk kebiasaan bermain game pada usia dini." lanjutnya lagi
Saham Tencent, perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, turun 3,6% pada perdagangan hari ini.
Saham telah kehilangan hampir 5% sejak artikel media pemerintah yang menggambarkan game sebagai candu spiritual diterbitkan pada 3 Agustus 2021 lalu.
Analis Jefferies bilang, pada hari Senin bahwa mereka memperkirakan akan ada penurunan 3% terhadap pendapatan Tencent, terkait aturan baru, dengan asumsi game berkontribusi sekitar 60% dari total pendapatan perusahaan tersebut.
• Kominfo Diminta Blokir Game Online - Mulai Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire dan Higgs Domino
Selain Tencent, saham NetEase yang terdaftar di AS juga melemah 3,4% dalam perdagangan semalam.
Sementara untuk sahamnya yang berada di bursa Hong Kong juga turun dengan jumlah yang sama pada perdagangan hari ini.
Saham Krafton Inc, perusahaan Korea Selatan yang memperoleh bayaran dengan menyediakan layanan untuk game serupa dengan permainan paling terkenalnya "PlayerUnknowns Battlegrounds" alias PUBG ke Tencent di China, juga koreksi 3,4%.
Nexon dan Koei Tecmo yang terdaftar di Tokyo, yang keduanya memiliki eksposur ke pasar China, masing-masing melemah 4,8% dan 3,7% pada perdagangan sesi ini. (*)
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Pembatasan main game online di China bikin saham perusahaan game meluncur