Sambut Baik Kebijakan Pemkot, Warga Pontianak Harap Pengawasan di Taman Secara Humanis

"Karena terkadang warga itu kan terbawa happy sampai abai Prokes. Jadi memang harus diawasi. Dan kita minta agar petugas bersikap humanis," lanjutnya.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Aktivitas masyarakat di Taman Catur Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 29 Agustus 2021 pagi. Tampak puluhan warga, baik tua maupun muda dan anak-anak melaksanakan olahraga pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan Surat Edaran Walikota nomor 100 / 32 /SETDA/2021 tentang perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Covid-19 di Kota Pontianak beberapa kebijakan kelonggaran diberikan oleh Pemerintah maupun satgas covid-19.

Satu diantaranya adalah akan dibukanya taman yang ada di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

Dengan adanya kebijakan tersebut, warga pun menyambut baik kebijakan tersebut.

Ririn (24) menyampaikan, bahwa dirinya merasa senang, jika memang taman-taman di Pontianak dibuka.

"Meskipun dilakukan pembatasan atau protokol kesehatan secara ketat tidak jadi masalah. Kita maklumi, tapi intinya kegiatan masyarakat jangan terlalu dikekang. Karena kami pun merasa sumpek di rumah terus," ujarnya, di taman Catur Pontianak, Minggu 29 Agustus 2021.

Lebih lanjut ia menyarankan agar satgas covid-19 terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat di tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan.

Taman di Kota Pontianak Akan Dibuka Senin 30 Agustus 2021

"Karena terkadang warga itu kan terbawa happy sampai abai Prokes. Jadi memang harus diawasi. Dan kita minta agar petugas bersikap humanis," lanjutnya.

Sementara itu hal yang senada disampaikan oleh Hendri.

Ia menilai kelonggaran-kelonggaran memang sudah seharusnya dilakukan di Kota Pontianak.

"Saya rasa untuk tempat-tempat seperti ini memang harus dibuka, karena kan ini menjadi tempat masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga. Apalagi kalau pagi, setiap Minggu warga berolahraga disini dan kalau malam ada juga yang nyantai disini," katanya.

Ia mengaku memang perlu adanya petugas yang berjaga untuk memonitor kegiatan masyarakat di kawasan tersebut.

"Untuk pengawasan perlu juga ada petugas yang berjaga atau monitoring dengan CCTV dan pengeras suara biar ketika ada pengujung yang hilaf bisa segera sadar. Tapi dengan syarat harus humanis yaitu lebih kepada pendekatan kepada masyarakat," ucapnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved