Alibi Suami dan Istri Muda di Hari Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengacara Angkat Bicara

Jarak dari lokasi kejadian itu kurang lebih 20 menit. Tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP saat kejadian.

Editor: Rizky Zulham
YouTube Tribun Pontianak
Ilustrasi - Alibi Suami dan Istri Muda di Hari Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengacara Angkat Bicara. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Alibi Suami dan Istri Muda di hari pembunuhan Ibu dan Anak di Subang ditemukan meninggal di bagasi Alphard.

Kuasa Hukum Yosep, suami dan ayah dari korban pembunuhan ibu dan anak di bagasi mobil Alphard di Subang, Jawa Barat meminta agar sejumlah pihak tak beropini menghakimi kliennya, karena polisi belum dapat mengungkap pelaku pembunuhan.

“Ada kejanggalan pembentukan opini terhadap klien kami,” ujar Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosep ditemui di Bandung 25 Agustus 2021.

Kuasa hukum Yosep pun mengatakan kliennya punya alibi yang sangat kuat di hari pembunuhan ibu dan anak tersebut.

“Mereka punya alibi yang sangat kuat. Pak Yosep dan Bu Mimin bersama-sama saat kejadian. Jarak dari lokasi kejadian itu kurang lebih 20 menit. Tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP saat kejadian,” ujar Rohman.

Sosok Pengemudi Alphard Sebelum Temuan Jasad Ibu dan Anak, Suami dan Istri Muda Didampingi Pengacara

Menurutnya Yosep, saat mengunjungi rumah korban, pintu rumah sudah dalam kondisi terbuka.

Yosep mengira terjadi perampokan.

Hingga kini polisi masih belum mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak yang tewas di dalam bagasi mobil Alphard yang terpakir di garasi rumah.

Polisi mengatakan kasus tewasnya Ibu dan Anak di Subang, Jawa Barat di bagasi mobil Alphard di garasi rumah korban adalah murni kasus penganiayaan hingga berujung kematian.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa 15 saksi dan mengumpulkan barang bukti seperti rekaman CCTV di lokasi pembunuhan.

“Dari Polres Subang melakukan penyelidikan, informasi ada 15 atau 16 saksi yang sudah dimintai keterangan dan sudah dilakukan autopsi jenazah korban,” kata Kombes Pol Erdi A Chaniago Kabid Humas Polda Jabar di Indramayu pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Polisi juga meminta agar masyarakat bersabar dan memberikan waktu kepada pihaknya untuk mengungkap pelaku pembunuhan karena harus hati-hati dalam menetapkan tersangka.

Polisi telah menemukan sejumlah hal dari fakta-fakta penyelidikan, namun belum menetapkan tersangka.

Alasan Suami dan Istri Muda Sewa Pengacara Buntut Kasus Temuan Jasad Ibu dan Anak di Subang

Sosok Misterius Pengemudi Alphard

Seorang warga yang menjadi saksi kasus tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat mengungkap fakta baru.

Saksi tersebut bernama Ajat (46), warga Desa, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Ia mengatakan, sempat melihat seseorang tengah memarkirkan mobil Toyota Alphard.

Seperti diketahui, mobil tersebut menjadi tempat ditemukannya jasad Tuti (55) dan Amalia Ratu Mustika (23).

Mengutip Tribun Jabar, saat itu Ajat hendak membeli bubur, Rabu 18 Agustus 2021 sekira pukul 06.00 WIB atau hari di mana ibu dan anak itu ditemukan tewas.

"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekira jam 6 pagi waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil itu sedang parkir memutarkan mobil," katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa 24 Agustus 2021.

Ajat lalu menjelaskan proses parkir dari mobil tersebut.

Berawal dari memundurkan mobil sampai dengan memutar balikkan posisi mobil hingga kembali ke dalam halaman parkir dari rumah tersebut.

"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas itu terus saya melihat mundur terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," papar Ajat.

Tanpa menaruh curiga, Ajat langsung melanjutkan perjalanannya.

Namun, sekira pukul 07.30 WIB saat dirinya kembali, rumah tersebut sudah ramai dengan warga sekitar.

Di mana ibu dan anak ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam bagasi mobil.

"Waktu itu memang saya tidak ada curiga apa-apa saat melintas, waktu saya pulang kok di rumah itu sudah banyak waga ramai-ramai."

"Ternyata kata warga ada yang tewas di dalam bagasi mobil," ungkapnya.

Sementara hingga saat ini pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap kasus ini.

Belasan saksi pun telah diperiksa, termasuk M, istri muda Yosef.

Diketahui, Yosef merupakan suami dari Tuti dan ayah dari Amalia.

Kabar terbaru, M beserta dua anaknya sempat menjalani tes DNA.

"Iya, ibu M dan dua putranya ikut tes DNA, diambil sampel kuku dan darahnya," kata pengacara M, Robert Marpaung saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu 25 Agustus 2021.

Hasil tes DNA tersebut akan menentukan peran M dan dua putranya.

"Jadi analisa saya soal tes DNA itu, polisi hendak mencocokkan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian."

"Karena polisi katanya menemukan darah dari pihak lain di lokasi kejadian," terang Robert.

Kejanggalan yang ditemukan polisi

Selain itu, polisi juga telah menemukan beberapa kejanggalan dalam kasus tewasnya ibu dan anak itu.

Mengutip dari Tribun Jabar, Kapolres Subang, AKBP Sumarni menyimpulkan, kematian ibu dan anak itu tidak terkait kasus perampokan.

"Hasil cek TKP, bahwa pintu masuk dan belakang area masuk tidak terjadi kerusakan pintu seperti pencongkelan."

"Diperkirakan tidak ada motif pencurian, karena tidak ada barang berharga hilang kecuali ponsel korban," ujarnya.

Kejanggalan kedua adalah posisi parkir mobil Toyota Alphard, tempat ditemukan jasad ibu dan anak.

"Jadi mobil Alphard parkir tidak rapi, miring. Itu diperkirakan yang mengemudikannya itu tidak terlalu menguasai cara kemudi yang baik," papar Sumarni.

Lalu, kejanggalan ketiga, pihaknya menemukan bercak darah pada baju seorang saksi.

Bercak darah itu diduga berkaitan dengan kematian ibu dan anak tersebut.

Sumarni menambahkan, pihaknya telah memeriksa saksi sebanyak 17 saksi dalam kasus ini.

Dari sejumlah saksi tersebut, ada satu saksi yang spesifik.

"Di baju salah satu saksi itu ada percikan darah. Dari saksi-saksi yang diperiksa, kami masih tunggu."

"Nanti hasilnya kami analisa apakah ada keterkaitan," katanya Kamis (19/8/2021).

Tak hanya itu, diduga pelaku mengenal korban dan sudah mengetahui situasi dalam rumah korban.

Sumarni juga menyebutkan, diduga pelaku lebih dari satu orang.

Dugaan ini muncul karena ditemukan dua jejak kaki yang berbeda di TKP.

"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua jadi diduga lebih dari satu orang," ungkapnya, dilansir Kompas.com.

Polisi juga menemukan papan pencuci baju dengan noda darah yang diduga sebagai alat untuk mengeksekusi kedua korban.

Ditemukan juga pisau dan karpet dengan bercak darah di sekitar lokasi penemuan jasad kedua korban.

Dari hasil autopsi, diperkirakan Tuti lebih dulu dibunuh oleh pelaku.

Tuti diperkirakan meninggal empat jam sebelum Amalia atau sekira pukul 01.00 WIB.

Sementara Amalia meninggal dunia pada pukul 05.00 WIB.

Sumarni mengatakan, diduga kuat Tuti dihabisi saat sedang tidur.

Dugaan itu muncul dikarenakan ada bercak darah di kamar korban.

Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan di tubuh Tuti.

Lain halnya dengan anak Tuti, Amalia, yang diduga melakukan perlawanan saat diserang pelaku.

Dari olah TKP juga diduga, setelah membunuh Tuti, pelaku membersihkan jenazah korban di kamar mandi.

Kemudian, pelaku memindahkan korban ke bagasi mobil.

(Berita Lain Terkait Kasus Pembunuhan di Subang)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved