Cara Menambah Imun Anak ketika Sudah Masuk Sekolah Tatap Muka
Salah satu yang bisa dilakukan orang tua adalah mendongkrak sistem imun anak semaksimal mungkin, agar anak tak mudah terinfeksi virus dan bakteri.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhirnya, setelah tertunda beberapa lama, Pemerintah Indonesia akan membuka kembali sekolah tatap muka.
Seperti diketahui kurang lebih dua tahun ini, siswa dan siswi dipaksa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19.
Kabar terbaru, beberapa wilayah sudah menyelenggarakan sekolah tatap muka.
Beberapa lagi tengah dalam fase persiapan, menunggu vaksin pelajar mencapai angka maksimalnya dan menunggu level PPKM turun dari level 4.
Ketika anak-anak usia sekolah kembali melangkahkan kaki ke luar rumah untuk menempuh ilmu, banyak orang tua yang pasti akan sibuk meredam kekhawatirannya.
Meski usia di atas 12 tahun sudah mendapatkan vaksin dan pembelajaran di sekolah menetapkan protokol kesehatan ketat, namun tetap saja kekhawatiran akan masa pandemi terus ada.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
Salah satu yang bisa dilakukan orang tua adalah mendongkrak sistem imun anak semaksimal mungkin, agar anak tak mudah terinfeksi virus dan bakteri.
Dilansir dari CNN, para orang tua bisa mendongkrak sistem imun anak-anaknya dengan mengatur pola makan, menerapkan standar kebersihan, dan mengatur pola istirahat yang cukup.
• HORE! Jokowi Akhirnya Ijinkan Sekolah Tatap Muka, Simak Syarat dan Aturan Wajib Masuk Sekolah
1. Menerapkan standar kebersihan
Anak harus diajak memiliki standar kebersihan di masa pandemi seperti sekarang ini.
Karena salah satu cara menghindarkan anak terinfeksi Covid-19 adalah dengan mengajari anak protokol kesehatan ketat agar terhindarkan dari faktor-faktor risiko terkena virus.
Seperti mengajari anak untuk mengenakan masker, mencuci tangan dengan air atau hand sanitizer sesering mungkin, dan menjauhi kerumunan.
2. Vaksin dan imunisasi lengkap
Anak di atas 12 tahun harus mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Sedangkan anak di bawah 12 tahun yang tak bisa mendapatkan vaksin Covid-19 harus mendapatkan jatah imunisasi standar secara lengkap dan tepat waktu.
Imunisasi anak ini bisa meningkatkan sistem imun anak secara jangka panjang.
Ketika anak terhindar dari berbagai penyakit, maka sistem imun akan terus terjaga dengan baik dan optimal.
3. Beri menu makan bernutrisi seimbang
Untuk mendongkrak imun, anak harus mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Dan ini lah tugas para ibu, untuk memberikan asupan makanan yang sehat dan bernutrisi untuk buah hatinya.
Selain daging-dagingan, yang harus diperbanyak adalah jumlah sayuran dan buah yang berwarna.
Buah dan sayuran berwarna mengandung banyak vitamin A, C dan D, juga zinc.
Semuanya itu adalah komponen yang berperan menopang sistem imun dan melawan infeksi.
4. Atur istirahat yang cukup
Selain mengatur pola makan, atur pula jadwal tidur yang cukup untuk para buah hati.
Ketika tidur, tubuh akan memperbaharui sel-sel tubuh yang rusak atau sakit.
Jadi tidur sangat penting dalam proses melawan infeksi atau menyembuhkan diri dari penyakit.
5. Hindarkan anak dari stres
Stres bisa menurunkan sistem imun, dan stres bisa terjadi pada rentang usia mana saja termasuk anak-anak.
Jadi terus perhatikan anak-anak Anda, jangan sampai mereka terdera stres karena masalah pembelajaran sekolah atau bosan lantaran harus terus berada di dalam rumah selama pandemi.
Menurut dokter spesialis anak Maya Adam dari Stanford University of California, waktu terbaik mengajak anak terbuka dalam sebuah perbincangan adalah di kala waktu makan malam.
Dalam suasana yang santai dan rileks tersebut, ajak anak untuk terbuka mengenai masalah-masalah yang mengganggu pikirannya.
6. Ajak anak beraktivitas di luar rumah
Memaksa anak untuk selalu mendekam di dalam rumah selama pandemi bisa memicu kebosanan.
Dan kebosanan bisa memicu stres.
Jadi sekali-kali, ajaklah anak beraktivitas di luar rumah.
Tapi tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
AJak anak berjalan-jalan di taman yang sepi, atau sekedar berlari pagi di sekitar lingkungan hunian.
Aktivitas fisik di luar rumah bisa merilis hormon kebahagiaan dan meredakan stres.
(*)