Lewat Wilayah Konservasinya, ANJ Berhasil Tingkatkan Populasi Orangutan
Areal konservasi ANJ ini juga berfungsi untuk tujuan studi, khusunya studi lingkungan, dan sebagai tempat penelitian baik peneliti dalam dan luar
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pulau Sumatra dan Kalimantan, diketahui merupakan habitat bagi primata endemik satu di antaranya adalah orangutan, spesies orangutan yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat (Kalbar) adalah Pongo pygmaeus.
Hal ini tentu menjadi dilema, ketika marak wacana dan isu konversi hutan menjadi lahan produksi yang satu di antaranya adalah perkebunan kelapa sawit.
Oleh karena itu, pada kesempatan Hari Orangutan Sedunia ini menjadi momentum yang tepat untuk mendorong dan mengampanyekan peran penting masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan dalam upaya menjaga spesies langka ini.
• Peringati Hari Orangutan Dunia, Orangutan Bersepeda Keliling Pontianak
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), melalui anak perusahaannya, PT Kayung Agro Lestari (KAL), terus berupaya mengedepankan komitmen untuk pengembangan bertanggung jawab dalam pengelolaan perkebunan.
Satu di antaranya dengan melakukan konservasi terhadap orangutan, sejak awal berdirinya KAL.
Saat ini upaya konservasi orangutan dan satwa liar lainnya, dilakukan di areal konsesi KAL, di Desa Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang.
Head of Conservation ANJ, Nardiyono, memaparkan jika populasi orangutan di areal konservasi tersebut kian meningkat.
• YIARI Apresiasi Pemkab Bengkayang Antusias Bahas Upaya Lindungi Orangutan dan Satwa Liar
Hal ini tak lepas dari upaya yang dilakukan oleh ANJ untuk terus membangun dan mengimplementasikan program untuk memberdayakan masyarakat, lewat sosialisasi dan edukasi.
"Berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti independen, di tahun 2015 populasi orangutan di wilayah konsesi KAL diperkirakan berjumlah 150 individu, dan survei kembali dilakukan pada akhir tahun 2019, hasilnya terjadi peningkatan populasimenjadi sekitar 200 individu," jelasnya dalam live Instagram bersama Tribun Pontianak, Kamis 19 Agustus 2021.
Dia menyampaikan jika ANJ telah berhasil memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk tidak berburu khususnya satwa yang dilindungi, seperti orangutan.
Keberhasilan ini tercapai berkat pengelolaan yang dilakukan dengan para pihak seperti Pemerintah Daerah, Non-Governmental Organization (NGO), dan yang tak kalah penting masyarakat sekitar yang terus mendukung pengelolaan dan perlindungan orangutan.
Areal konservasi ANJ ini juga berfungsi untuk tujuan studi, khusunya studi lingkungan, dan sebagai tempat penelitian baik peneliti dari dalam dan luar negeri, sehingga Tribuners mempunyai kesempatan untuk melakukan penelitian orangutan dan tentunya bisa melihat secara langsung satwa di alam liar, tak terkecuali orangutan.
• Ditinggal Induknya di Hutan, Bayi Orangutan Diserahkan Warga Sekadau ke BKSDA
"Anak-anak yang dulunya hanya mendengar cerita tentang orangutan, kini mereka bisa melihat orangutan secara langsung di habitatnya, seperti orangutan betina sedang menggendong anak dan yang lainnya, pasti mereka senang sekali," jelasnya dengan ekspresi bahagia.
Selain itu, ANJ juga memberdayakan masyarakat lokal, ini terbukti dengan lebih dari 70 persen karyawannya berasal dari masyarakat lokal, sehingga masyarakat ikut merasakan keuntungan dengan adanya perusahaan di daerahnya.
KAL telah mengalokasikan areal konservasi seluas 3.844 ha atau setara 23,7% dari luas izin konsesinya yaitu 16.620 ha.