BOLEHKAH Puasa Asyura 10 Muharram Tanpa Puasa Tasua 9 Muharram & Apakah Boleh Hanya Puasa Asyura

“Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram"

Editor: Syahroni
GRAFIS TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENRO
Tata Cara Puasa Sunnah Bulan Muharram Selama 3 Hari. 

Ketiga, pendapat yang mengatakan bahwa hadis pertama di atas adalah keinginan Rasul untuk memindah puasa Asyura dari tanggal 10 ke tanggal 9.

Ada juga yang berpendapat bahwa Rasul ingin melakukan puasa di dua hari tersebut.

Nah, untuk berhati-hati (ihtiyath), maka para ulama melaksanakan puasa di dua hari tersebut, bahkan ada juga para sahabat dan tabiin, sebagaimana disebutkan dalam Umdatul Qari dan Faidhul Qadhir, yang melakukan puasa hingga tiga hari, yakni tanggal 9,10, dan 11 Muharram, dengan alasan untuk berhati-hati dengan hadis pertama di atas.

Karena hadis di atas tidak disebutkan dengan jelas, apakah Rasul ingin mengganti puasa Asyura dari tanggal 10 ke tanggal 9, atau menambah puasanya menjadi dua hari.

Untuk itu, para ulama melakukan puasa dua hari, bahkan tiga hari.

Dari tiga pendapat tersebut, Imam an-Nawawi sendiri cenderung lebih mengunggulkan pendapat yang pertama, yakni pendapat Imam as-Syafii yang menyebutkan kesunahan menambah satu hari sebelum tanggal 10 Muharram.

Pendapat Imam as-Syafii ini juga didukung dengan bukti bahwa Imam as-Syafii memperbolehkan kita hanya puasa di tanggal 10 Muharram (Asyura) saja, tanpa menambah di tanggal 9 atau 11. Akan tetapi lebih baik jika ditambah.

Hal ini disebutkan juga oleh Sayyid Muhammad Syatha’ dalam Ianatut Thalibin-nya:

وفي الأم لا بأس أن يفرده أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده

Artinya: “Dalam kitab al-Umm (karangan Imam as-Syafii) dijelaskan bahwa tidak masalah jika hanya berpuasa satu hari saja, yakni tidak masalah jika berpuasa di tanggal 10 Muharram saja.”

Menanggapi perbedaan pendapat antar ulama tersebut, Ustaz Muhajir mengatakan, apabila ditemui perbedaan pendapat pada ahli ulana maka pilihlah yang menurutmu (umat muslim) yang paling dipercaya dan tidak memberatkan.

"Memang akan sering ditemui perbedaan pendapat antar ulama, maka untuk ambilah yang menurutmu tidak memberatkan dan paling dipercaya. Karena, urusan pahala dan dosa hanya Allah SWT yang mengetahui," pungkasnya. 

Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud serta Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Tahajjud Sepertiga Malam

Niat Puasa Asyura dan Puasa Tasua

Berikut ini lafaz niat Puasa Tasua.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved