BOLEHKAH Puasa Asyura 10 Muharram Tanpa Puasa Tasua 9 Muharram & Apakah Boleh Hanya Puasa Asyura

“Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram"

Editor: Syahroni
GRAFIS TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENRO
Tata Cara Puasa Sunnah Bulan Muharram Selama 3 Hari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari ini Kamis 19 Agustus 2021 merupakan 10 Muharram 1443 H.

Pada 10 Muharram ini umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah Puasa Sunnah Asyura.

Pada bulan Muharram selain puasa Asyura pada tanggal 10, dianjurkan juga untuk melaksanakan puasa Tasua pada 9 Muharram.

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Namun dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa melaksanakan Puasa Asyura juga harus diikuti dengan Puasa Tasua (puasa satu hari sebelum Asyura) atau setelah asyura, yakni tanggal 11 Muharram.

Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a.

BACAAN Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Dalil dan Ganjaran Pahala Puasa Asyura Hapus Dosa Setahun Lalu

"Karena kedua puasa ini hukumnya sunah. Sehingga, diperbolehkan untuk melakukan satu diantaranya. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya beberapa waktu lalu.

Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA:

عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم صام يوم عاشوراء فقالوا يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فإذا كان العام المقبل إن شاء الله تعالى صمنا اليوم التاسع، قال: فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa hari Asyura, kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasul SAW, sesungguhnya asyura adalah hari agung bagi kaum Yahudi dan Nasrani,” kemudian Rasul berkata, “Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram tahun selanjutnya.

Hadis ini menunjukkan keinginan Rasul untuk melakukan puasa sebelum hari asyura.

Dalam hadis lain, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad  juga dijelaskan bahwa Rasul memerintahkan untuk berpuasa di hari sebelum atau sesudah hari asyura, agar berbeda dengan kaum Yahudi:

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما

Artinya : “Berpuasalah di hari Asyura, dan jangan menyamai kaum Yahudi, berpuasalah kalian satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya.”

Sehingga, dalam kedua hadis tersebut,  sama sekali tidak ada nash sharih (ketentuan secara jelas) keharusan untuk melakukan puasa dua hari, baik Asyura dengan hari sebelumnya, maupun Asyura dengan hari setelahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved