Melawan Ancaman Gulung Tikar, Keluh Penjual Pakaian Pasar Kapur Raya Bertahan dalam Pandemi dan PPKM

Zona merah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya membuat berbagai sektor ekonomi menjadi lesu. Satu di antaranya sektor penjualan pakaian di Pasa

Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Imam Maksum
Salah satu penjual pakaian di Pasar Kapur Raya Jalan Major Alianyang Kec Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Zona merah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya membuat berbagai sektor ekonomi menjadi lesu. Satu di antaranya sektor penjualan pakaian di Pasar Kapur Raya, Jalan Mayor Alianyang, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.

Yuni (21) penjaga toko pakaian di Pasar Kapur Raya mengatakan omzet penjualan pakaian menurun sejak pandemi Covid-19 melanda.

“Jauh sekali menurun penghasilan selama pandemi ini dibandingkan sebelumnya,” ujar Yuni Selasa 10 Agustus 2021.

Kubu Raya Zona Merah, Pengusaha Warkop Harap Kebijakan Pemkab Tak Membuat Usaha Warga Mati

Tidak hanya Yuni, pengusaha pakaian lain di Pasar Kapur Raya juga merasakan hal yang sama.

Perempuan yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan kondisi pasar menjadi sepi.

“Tahun ini semakin parah, penghasilan menurun,” ujarnya.

Apalagi semenjak adanya pembatasan kegiatan masyarakat, menurut dia masyarakat menjadi takut keluar.

“Dampaknya dak ade pembeli datang, pakaian disini jadi burok, penjual merengek, gulong tikar jak endak,” ucapnya.

Dia mengatakan kendati kondisi sulit karena penurunan daya beli namun penghasilan itu masih mencukupi untuk makan sehari-hari.

“Pendapatan untuk makan bisa tapi untuk berkembang itu tidak bisa,” tuturnya.

Dia mengungkapkan pendapatan kotor dalam kondisi sekarang masih bisa mencapai Rp500 ribu. “Itu maksimal bisa dapat dalam sehari, tapi lebih dari itu tidak bisa,” katanya.

Dia bercerita pendapatan kotor dahulu sebelum pandemi dapat mencapai Rp90 juta perbulan.

Kemenkeu Setujui Pemkab Kubu Raya Jadikan Asrama BDK Tempat Karantina Pasien Covid-19

“Sekarang mungkin di bawah 40 juta perbulan,” tuturnya.

Meskipun begitu Dia tidak memungkiri dampak penurunan tidak hanya disebabkan pandemi tetapi mulai banyak pengusaha lain yang membuka toko.

Penjual pakaian berharap pemerintah mendengar keluhan masyarakat yang belum pernah digubris.

“Kita rakyat kecil nunggu keajaiban Allah semoga cepat mengangkat penyakit dan virus covid-19. Mudahan lebih baik, dari keadaan sekarang,” harapnya. (*)

Update Informasi Seputar Kabupaten Kubu Raya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved