Musim Buah Lokal Landa Kalbar, Sampah di Pontianak Meningkat jadi 400 Ton Perhari
Peningkatan sampah sekitar 30-40 persen. Dimana jika di hari-hari biasa dalam setiap hari jumlah sampah berkisar 320-350 ton, namun sekarang mencapai
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Imansyah menyampaikan, sejak musim buah terjadi peningkatan sampah di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Peningkatan sampah sekitar 30-40 persen. Dimana jika di hari-hari biasa dalam setiap hari jumlah sampah berkisar 320-350 ton, namun sekarang mencapai sekitar 400 ton perhari.
"Dengan itu kita menambah ritasi tenaga harian kita, tugas pengawas sampah kita KRU angkutan sampah dan kita mencoba menyisir dijalanan, sampah yang ada di TPS atau pun permukiman masyarakat," ujarnya, Senin 9 Agustus 2021.
"Yang kita lakukan sekarang adalah menambah waktu lembur kerja kita , untuk mengantisipasi melonjaknya volume sampah di musim buah ini," tambahnya.
• Durian Asal Dusun Jemongko Kabupaten Sanggau Dipromosikan Gubernur Kalbar, Bupati PH Bangga
Ia juga berharap dan memohon pedagang buah maupun masyarakat untuk mentaati peraturan, bahwa sampah-sampah buah apabila dimasuk dalam pik up atau truk itu dibuang ke TPA di Batu Layang.
"Jadi tidak diperkenankan membuang di TPS ataupun di depo kita Pasar mawar. Untuk TPS hanya untuk masyarakat membuang dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Sedangkan untuk tosa itu, kita arahkan ke pasar mawar ataupun depo pasar puring. Sedangkan untuk pik up dan truk kita arahkan membuang sampah ke TPA batu layang," ungkapnya.
Sejauh ini, ia menerangkan ada beberapa masyarakat ada yang disiplin dan beberapa masih belum disiplin.
(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)
"Mudah-mudahan melalui himbauan ini kawan-kawan kita, rekan kami yang pedagang musimam buah dapat melaksanakan himbauan pemerintah kota Pontianak," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak masih bisa menampung sampah hingga enam tahun kedepan.
"Dan kita juga ada penambahan 5 hektar ke belakang sehingga bisa kita gunakan untuk paling tidak enam atau tujuh tahun ke depan," ungkapnya.
Akan tetapi untuk saat ini musim buah ini jika volume sampah tetap stabil 340 diharapkannya bisa menurun sehingga TPA di Batu Layang bisa menampung lebih panjang lagi.
Ada beberapa faktor meningkatnya sampah, diantaranya, adanya musim buah, konsumsi makan di rumah makin meningkat dan tergantung gaya hidup, serta pertumbuhan penduduk. Untuk itu, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan sampah di kota Pontianak.
"Kita menambah waktu lembur biasnaya petugas kita misalnya untuk TPS bisa tiga red, kita tambah menjadi 5 red, kemudian teman-teman yang biasanya menjaga TPS misalnya hanya dua sift dari jam 7 sampai jam 3 sore, dari jam 3 sore sampai jam 11 malam. Kita jadikan tiga sift untuk menjaga ini. Karena larangan membuang sampah untuk pik up harus dijaga," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan himbauan dan edukasi kepada masyarakat melalui lurah. Kemudian pihaknya juga melakukan pembinaan peduli lingkungan, seperti pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dan ada beberapa yang memanfaatkan sampah dengan membudidayakan maggot.
"Saya kira ini cukup efektif untuk meminimalisir sampah organik atau basah, seperti bank sampah yang bisa memilah sampah bisa menilai ekonomi sehingga bisa dijual kembali. Itu juga salah satu upaya kita," ujarnya.
• PPKM Level Empat Berakhir, Pemkot Pontianak Tunggu Intruksi Mendagri Terbaru
