Maut di Kebun Sawit

Sakit Hati Disebut Orang Miskin jadi Motif Pembunuhan Berantai Satu Keluarga di Solam Raya Sintang

Pelaku merasa sakit hati dan dendam dengan perkataan korban saat pelaku meminjam uang.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Pelaku berinisial RN (27 tahun) berhasil diamankan di rumahnya, Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kamis 5 Agustus 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sakit hati disebut orang miskin, jadi motif pemuda di Sintang nekat melakukan pembunuhan berantai terhadap satu keluarga.

Kejadian teragis ini tepatnya terjadi di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Dendam bermula dari pinjaman uang terhadap keluagra Turyanti, yang diutarakan tersangka RN (27) pada Senin 2 Agustus 2021.

Mengaku sakit hati dengan perkataan korban, tersangka kemudian menyimpan dendam. 

(Baca Berita Lengkap Pembunuhan Berantai di Sintang)

Keesokan harinya, pada Selasa 3 Agustus 2021 tersangka melancarkan aksinya.

Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin mengungkapkan, tersangka diamankan di rumahnya, Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya pada Kamis malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

"Pelaku kita amankan kemarin malam. Pelaku sudah mengakui memang melakukan itu (pembunuhan)," kata Kasat, Jumat 6 Agustus 2021.

TERUNGKAP❗ Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Solam Raya Sintang

Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai

Kasat Reskrim menjelaskan kronologi pembunuhan berantai dilakukan tersangka karena merasa sakit hati.

Tersangka berniat meminjam uang senilai Rp 5 juta kepada Turyati pada hari Senin, 2 Agustus 2021.

Saat itu, jawaban Turyati menyakiti hati pelaku.

"Pelaku merasa sakit hati dan dendam dengan perkataan korban saat pelaku meminjam uang," kata Hoerrudin.

"Kau ini bah orang miskin, nanti balikin gimana, tanah tidak punya. Punya uang kalau lele laku," kata Kasat menirukan ucapan tersangka.

Mendengar perkataan itu, tersangka ternyata menyimpan dendam terhadap korban.

Kemudian muncul niat pelaku untuk membunuh korban.

Tangkap Tersangka Pembunuhan Berantai di Sintang, Ini Motif dan Kronologi RA Habisi Para Korbannya

Keesokan harinya, Selasa 2 Agustus 2021, sekitar pukul 18.30 WIB, suami dari Turyanti, Sugiyono bersama cucunya Afsya mendatangi rumah tersangka.

Niat suami Turyanti dan cucunya berkunjung untuk mengajak tersangka pergi ke Sintang dan membantu meminjamkan uang Rp 5 juta.

Demi melancarkan aksinya, RN kemudian meminjam uang 200 ribu dengan dalih untuk berobat sekaligus minta tolong diantarkan.

"Sebelum berangkat pelaku sempat mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar Kasat Reskrim.

Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup. Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya. Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB.

"Pelaku mengeluarkan parang dan mengahibisi kedua korban Sugiyono dan Afsya dengan cara dibacok," tutur Kasat.

Kemudian RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati dan membohongi korban bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.

"RN membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB dan menghabisi nyawa Turyati dengan parangnya," lanjut Kasat.

Setelah melakukan pembunuhan, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.

Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.

Sesampainya di rumah korban RN memarkirkan sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.

"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Kemudian pulang dengan berjalan kaki," ungkap Hoerrudin.

Pelaku pembunuhan terhadap Turyati, Sugiyono dan Asfyia tersebut langsung dibawa ke Mapolres Sintang, untuk diperiksa lebih lanjut.

Jasad satu keluarga terdiri dari suami istri dan cucunya ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah di kebun sawit di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian.

Pada ketiga jasad korban terdapat luka bekas hantaman benda tajam.

Jasad ketiganya ditemukan terpisah. Jasad Turyati ditemukan pertama kali pleh warga pada Rabu sore.

Sementara jasad suami dan cucunya baru ditemukan warga keesokan harinya pada Kamis pagi kemarin. Padahal, jarak lokasi temuan mayat itu kurang dari 100 meter.

Sebelumnya Terduga pelaku yang diketahui berinisial RN dibekuk anggota Satreskrim pada kamis, 5 Agustus 2021 malam.

"Alhamdulillah, dapat, Bang (pelakunya)," kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin kepada Tribun Pontianak, Jumat 6 Agustus 2021.

Saat hendak ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan, bahkan melarikan diri. Anggota pun melepaskan timah panas ke arah kaki untuk melumpuhkan RN.

"Ngelawan dia, lari lagi tuh, kena timpak durian akhirnya (peluru timah)," ujar Kasat.

Pelaku pembunuhan terhadap Turyati, Sugiyono dan Asfyia kemudian langsung dibawa ke Mapolres Sintang untuk diperiksa lebih lanjut.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved